INDRAGIRIHILIR (RIAUPOS.CO) -- Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan memaparkan program Kampung Quran dengan konsepsi Satu Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan yang ada di daerah itu dalam rangka memperkuat pembangunan SDM.
Menurut bupati, dasar pemikiran program Kampung Quran sekaligus bisa menjadi ide kebijakan dan program pembangunan di daerah. Bahkan, lanjutnya, bisa pula menjadi semangat gerakan sosial yang dapat kita kembangkan bersama-sama ke depan.
‘’Konsepsinya yakni melalui pembangunan Kampung Quran dengan satu Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan kita perkuat pembangunan SDM berbasis pengembangan keimanan dan ketakwaan,” tegas bupati.
Apabila dirunut dari asal usul dijelaskan bupati, tahfidz itu adalah sebuah kata dari bahasa Arab. Tahfidz, menurutnya, adalah menghafal. Kata dasarnya hafal, yang di dalam bahasa Arab hafidza, yahfadzu, hifdzan yaitu lawan dari lupa, atau selalu ingat.
Di mana menurut penjelasan bupati saat itu, Abdul Aziz Abdul Rauf menyebutkan definisi menghafal adalah proses mengulang sesuatu, baik dengan membaca atau mendengar. Demikianlah pekerjaan apapun jika sering diulang, pasti menjadi hafal.
Dalam perkembangannya, penggunaan istilah tahfidz pun kini semakin familiar digunakan di dalam lingkungan masyarakat yang dihubungkan dengan penggambaran hafal ataupun aktifitas menghafal Alquran.
Seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan kesadaran beragama dalam kehidupan masyarakat Islam pun patut bersyukur, karena upaya pengembangan tahfidz saat ini terus berlangsung di banyak tempat.
‘’Semakin banyak lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan agama Islam maupun lembaga pendidikan umum, artinya sudah memberi perhatian untuk memajukan tahfidz.
Masih dikatakan bupati, beberapa perguruan tinggi besar kini memberi jatah mahasiswa undangan dan beasiswa bagi lulusan SLTA yang menguasai tahfidz Alquran. Dukungan pemerintah maupun masyarakat juga tampak terus diberikan dimana-mana, demi menggelorakan tahfidz.
Hebatnya, menjadi tahfidz itu bisa lintas disiplin ilmu, atau tidak harus berlatar disiplin ilmu atau bidang studi tertentu saja. Dan yang paling luar biasa, seorang yang berkompetensi tahfidz pastilah sekaligus enterprenur. Artinya, idak mungkin seorang tahfidz menjadi pengangguran.
Bupati menuturkan lagi, di tengah-tengah tantangan kehidupan saat ini maupun masa depan, khususnya bagi generasi anak dan pemuda, maka kreatifitas pengembangan kegiatan tahfidz dengan tujuan penguatan SDM sungguh menjadi sangat relevan.(adv)