RENGAT (RIAUPOS.CO) -- Jasad Muhamad Alaripi (5) warga Desa Morong, Kecamatan Sungai Lala, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), akhirnya berhasil ditemukan pada Ahad (14/4) sekitar pukul 15.30 WIB. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah sebelumnya pada Sabtu (13/4) dimangsa buaya ketika mandi di Sungai Indragiri.
Jasad bocah yang banyak hafal ayat-ayat pendek dan pandai adzan itu ditemukan sekitar 30 kilometer atau tepatnya di Desa Pasir Ringgit, Kecamatan Lirik dari tempatnya diterkam buaya di Desa Morong. “Jasad korban awalnya ditemukan oleh penambang pasir di Desa Pasir Ringgit ketika tersangkut di sampan bocai penambang,” ujar Kapolsek Lirik AKP Yudi, Ahad (14/4).
Korban sejak diterkam buaya hingga berhasil ditemukan mencapai sekitar 29 jam. Hanya saja penemuan jasad korban tergolong jauh hanyut arah ke hilir Sungai Indragiri. Namun kondisi jasad korban belum gembung dan belum membusuk.
Di tubuh korban ditemukan bekas gigitan buaya terutama di bagian perut dan kakinya. Sedikitnya ada empat lubang bekas gigitan buaya. ‘’Tidak bisa dipastikan, bekas gigitan awal pada korban. Namun bisa saja gigitan berawal dari kaki korban,” ungkapnya.
Setelah ditemukan, jasad korban kemudian dibawa ke rumah orangtuanya di Desa Morong. Setelah itu korban yang juga anak sulung dari dua bersaudara langsung dikebumikan di pemakamkan umum daerah itu.
Orangtua korban Arjaini dan Livia Novia terlihat terpukul atas kejadian yang menimpanya. Bahkan ibu korban sekali-kali menganggil anaknya. Bahkan belum bisa dimintai tanggapannya.
Hatta Munir dari pihak keluarga yang juga datuk korban mengaku pasrah dan ikhlas menerima kejadian yang menimpanya. “Kami mengucapkan terimakasih kepada warga yang menemukan dan terima kasih juga kepada pihak-pihak yang telah membantu melakukan pencarian seperti dari BPDB, Basarnas, TNI dan Polri serta masyarakat,” ujar Hatta Munir.
Di tempat terpisah, Humas Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Pekanbaru Kukuh Widodo ketika dikonfirmasi Riau Pos membenarkannya. Dia mengatakan, tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban setelah melakukan upaya pencarian sejak Sabtu lalu.
‘’Korban ditemukan tadi (kemarin, red) di daerah Japura sekitar pukul 15.45 WIB, dalam kondisi sudah meninggal dunia,” ungkap Kukuh, Ahad (14/4). Dikatakan Kukuh, jenazah buah hati dari pasangan Arjani dan Novi ditemukan berjarak sekitar 30 kilometer (km) dari lokasi pertama hilang diterkam buaya. Ditambahkannya, bocah dibawah umur tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang sedang melakukan aktivitas.
‘’Korban sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka,” singkat Humas Basarnas Pekanbaru.
Sebelumnya, Alaripi diterkam buaya pada Sabtu (13/4) sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, bocah dibawah umur tengah bermain di pasir bibir sungai di Desa Morong, Kecamatan Sungai Lala.
Namun saat berada di bibir sungai, korban diduga sudah diincar oleh buaya tersebut. Nahas, saat korban terpeleset ke sungai langsung disantap buaya berwarna kuning. Usai menerkam korban, hewan predator tersebut sempat muncul dua di tengah sungai yang sedang menggigit korban. Pada kemunculan yang kedua, Alaripi sudah tidak terlihat lagi.
Atas kejadian tersebut, Tim Rescuer Pos SAR Tembilahan diberangkatkan ke lokasi. Lalu dibantu tim Basarnas Pekanbaru dibantu masyarakat untuk melakukan pencairan koban.(kas/rir)