PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Ratusan petani yang tergabung dalam Koperasi Sawit Makmur Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau segera menyelenggarakan rapat anggota tahunan tahun 2022.
Ketua Panitia Rapat Anggota Tahunan (RAT) Ahmad Adryan di Pekanbaru, Senin (14/2) mengatakan, pelaksanaan tersebut akan menentukan Pengurus Kopsa-M periode 2022-2027, menggantikan kepengurusan Anthony Hamzah yang telah habis masa jabatannya. Anthony sendiri kini harus mendekam di tahanan atas dugaan perkara penyerangan dan pengusiran barak karyawan perusahaan swasta.
Menurut dia, para petani ingin agar RAT itu menjadi titik balik Kopsa-M yang babak belur di bawah kepemimpinan Anthony. Untuk itu, dalam RAT mendatang, para petani mengusung tema Kopsa-M Bersatu.
"Kami tidak memilih dan memilah anggota. Saatnya kita bergandengan tangan dan saling rangkul untuk menguatkan kembali Kopsa-M melalui RAT Kopsa-M Bersatu," paparnya.
Selain beragendakan pemilihan kepengurusan baru, dalam RAT akan dilakukan di Balai Adat Desa Pangkalan Baru, Kampar, 19 Februari mendatang tersebut juga akan menentukan Badan Pengawas Kopsa-M 2022-2027 serta pembayaran uang bagi hasil anggota petani.
Tak kalah penting, dalam RAT mendatang juga akan dilakukan laporan pertanggungjawaban keuangan (LPJ) Kopsa-M yang selama tiga tahun terakhir absen dilakukan yakni tahun buku 2019, 2020, dan 2021 oleh Pengurus dan Badan Pengawas 2016-2021.
"Dalam rapat nanti kita akan mengundang para pengurus Kopsa-M periode 2016-2021 yang diketahui oleh Anthony Hamzah yang kini ditahan pihak Polres Kampar. Kita ingin laporan pertanggungjawaban (LPJ) tiga tahun berturut-turut dipaparkan. Jika ketua tidak datang kan ada sekretaris dan bendaharanya," katanya
Namun jika diperlukan nantinya pihaknya akan meminta izin terhadap instansi terkait untuk menghadirkan Anthony Hamzah minimal secara virtual.
"Anggota sudah lama menginginkan RAT ini. Namun sejak beberapa tahun lalu pengurus terus beralasan untuk tidak menggelarnya. Padahal jika alasannya pandemi bisa dilakukan secara virtual," paparnya.
Jika pengurus nantinya tidak datang, berarti upaya untuk musyawarah mufakat gagal. Kemudian tentu akan mengarah pada ranah hukum.
"Saat ini Kopsa-M di Dinas Koperasi menduduki grade D. Artinya sudah memprihatinkan. Sudah beberapa bulan kebun kami terbengkalai. Dampaknya, potensi tidak tergali. Sangat disayangkan sementara banyak kewajiban yang mesti dilunasi, antara lain upah pekerja. Semoga RAT lancar dan kepemimpinan baru yang sah terbentuk. Sehingga koperasi bisa berjalan," harapnya.
Lebih jauh, ia mengatakan sedikitnya 600 undangan telah disebar, baik secara langsung maupun media sosial dan pengumuman di media massa.
Pengumuman itu dilakukan karena terdapat sejumlah anggota Kopsa-M yang tidak dapat dihubungi dan tidak dapat ditemukan keberadaannya. Dia berharap momentum RAT ini nantinya akan menjadi awal yang baik untuk kebangkitan koperasi usai beragam polemik yang ditimbulkan Anthony Hamzah dan kroninya.(eca/ifr)