PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI M Syech Ismed SE MHan berpendapat pendidikan tentang wawasan kebangsaan perlu diberikan kepada anak sekolah di semua tingkatan. Dan hal itu sudah pula diusulkan kepada Gubernur Riau.
"Pada Forkopimda kemarin, saya menyampaikan kepada gubernur agar materi wawasan kebangsaan ini juga bisa diberikan di dalam kurikulum sekolah. Dan ini mungkin menjadi pertimbangan bagi gubernur," ungkap Danrem di Pondok Pesatren Babussalam, Jalan HR Soebrantas, Jumat (14/1).
Danrem ke salah satu pesantren ter-tua di Pekanbaru itu melakukan dua agenda. Pertama, melalakukan kunjungan silaturahim karena ada hubungan kekerabatan dengan keluarga besar H Ahmad Royan selaku pendiri Ponpes Babussalam. Kedua, memberikan kuliah umum tentang wawasan kebangsaan kepada para santri, majelis guru dan puluhan mursyid/khalifah Tharikat Naqsandiyah Khalidiyah.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut mantan Gubernur Riau H Saleh Djasit. Dan sebagai tuan rumah Tuan Guru Syekh H Ismail Royan langsung menyambut kedua tokoh masyarakat Riau itu.
"Materi wawasan kebangsaan dan bela negara ini adalah materi yang perlu diberikan sebagai pencerahan kepada anak-anak sekolah. Agar mereka lebih mencintai terhadap negaranya yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak terpengaruh dengan hal-hal yang negatif," sebutnya.
Apalagi di zaman digitalisasi ini, lanjut Danrem, wawasan kebangsaan sangat perlu disampaikan temasuk juga kepada santri pesantren. Di zaman ini tantangan lebih banyak seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Jika tidak bisa memanfaatkannya maka akan menjadi satu ancaman bagi integrasi bangsa.
Sementara itu, Tuan Guru Syekh Haji Ismail Royan mengatakan saat ini seluruh santri dan guru-guru yang ada di Ponpes Babussalam sudah divaksin."Meski kita semua sudah divaksin, namun protokol kesehatan ketat tetap dijalankan di Ponpes ini. Bahkan kita sudah hampir dua tahun tidak menerima tamu. Jadi acara hari ini adalah acara perdana. Mudah-mudahan membawa berkah bagi kita semua," sebutnya.
Tuan Guru juga menyampaikan sejak dulu Ponpes Babussalam memang sudah dekat dengan TNI. Danrem yang saat itu dekat dan bisa dibilang pertama kali masuk ke Ponpes Babussalam sekitar 2000-an adalah Mazni Harun. "Dan Alhamdulillah setelah itu memang hampir semua Danrem kita silaturahim di Ponpes Babussalam hingga kini," ungkapnya.(zed)