PEKANBARU (RIAU POS.CO) - Sugeng Purwanto (42) merupakan seorang pekerja serabutan yang tinggal di Jalan Tengku Maharatu, RT 02/RW 04, Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai mendapat bantuan bahan pokok dari Rumah Yatim Cabang Pekanbaru, Ahad (11/10/2020) lalu.
Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Rumah Yatim terhadap keluarga Sugeng yang tengah berjuang menghadapi sulitnya kondisi yang mereka hadapi saat ini.
Sugeng Purwanto merupakan seorang pekerja serabutan yang tak pernah lelah berusaha menafkahi keluarganya, khususnya untuk kedua anaknya yang sekarang bersekolah pada jenjang SMK dan SMP.
Diceritakannya, sejak empat tahun lalu ia kehilangan kedua lengannya karena kecelakaan kerja yang ia alami ketika bekerja sebagai buruh bangunan di rumah tetangganya. Akibat kabel listrik yang tak sengaja ia pegang teraliri tegangan listrik besar dan menempel di kedua lengannya.
Ia pingsan di tempat dan dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan, namun kedua lengannya sudah hangus karena tegangan listrik yang sangat besar. Lengannya yang hangus kian hari kian membusuk dianjurkan dokter untuk diamputasi karena khawatir pembusukan lengannya akan menyebar kebagian tubuh lain.
Sejak diamputasinya kedua lengannya, kondisi keluarganya berubah drastis. Ia yang biasa menjadi tulang punggung keluarga, sekarang hanya bisa duduk terdiam meratapi kedua lengannya yang sudah tak ada.
Kini, istri Sugeng mengambil alih perannya sebagai tulang punggung keluarga. Namun, tak banyak yang bisa sang istri lakukan, ia hanya bekerja sebagai buruh yang membersihkan buah pepaya untuk dijual ke pasar. Istrinya hanya diupah Rp100 rupiah per buah yang ia bersihkan. Untuk mendapatkan uang sebesar Rp30.000 dalam sehari, ia harus membersihkan 3000 buah pepaya.
"Kates (pepaya, red) yang datang dari daerah Sumatera Barat, dari pedagang dibersihkan dulu dan diupah per kilonya Rp100 rupiah. Untuk dapat uang Rp 50.000 ribu sehari itu harus membersihkan ribuan buah. Namun pepaya ini juga tidak setiap hari ada," jelas Sugeng Purwanto.
Melihat suaminya (Sugeng Purwanto) duduk termenung tanpa lengan, sering terbesit di kepala istri Sugeng untuk menyerah, namun jika istrinya menyerah maka kedua anaknya yang masih bersekolah pun harus ikut kena imbasnya. Atas alasan ini, istri Sugeng tetap bekerja untuk menyekolahkan kedua anaknya.
Sugeng dan keluarga sangat mengapresiasi penyaluran bantuan Rumah Yatim dan donatur. Mereka menyampaikan bahwa bantuan ini dapat meringankan beban yang mereka hadapi di tengah kondisi sulit ini.
"Alhamdulillah saya senang atas bantuan yang telah diberikan pada keluarga saya. Terima kasih saya haturkan kepada Rumah Yatim dan donatur, semoga apa yang telah diberikan pada saya dijadikan pahala yang berlipat ganda oleh Allah Swt," ucap Sugeng.
Masih ada jutaan keluarga dhuafa lainnya yang menunggu kemurahan hati dan kepedulian kita. Pembaca bisa membantu melalui rekening donasi ke BCA 220 139 8888 dan Mandiri 1720 000 384 125 atas nama Yayasan Rumah Yatim Arrohman
Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Eka Gusmadi Putra