ROHUL (RIAUPOS.CO) - BUPATI Rokan Hulu (Rohul) H Sukiman mendukung penuh kegiatan sosialisasi penyuluhan narkoba kepada para pelajar dijenjang pendidikan SD, SMP dan SMA di Kabupaten Rohul.
Mengingat narkoba saat ini sudah merambah ke pedesaan dengan sasaran, tidak saja orang dewaasa malahan generasi muda yakni usia sekolah. Maka dari itu perlu diberikan pemahaman dan bahaya mengkonsumsi narkoba bagi kesehatan.
Menurutnya, pemerintah daerah memberikan apresiasi kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Rokan Hulu yang menggelar acara penyuluhan bahaya Narkoba, bahaya seks bebas dan pemberian tablet tambah darah kepada siswa SLTA di Rohul yang dipusatkan di SMAN 1 Rambah.
Karena, melalui sosialisasi ini, generasi penerus bangsa dapat terhindar dari bahaya Narkoba.
‘’Penyuluhan bahaya Narkoba, seks bebas dan pemberian tablet tambah darah yang digelar PMI Rohul merupakan kegiatan yang sangat penting, perlu didukung. Guna menyelamatkan aset daerah, yakni generasi muda Rohul dari bahaya zat yang dapat merusak diri, keluarga, daerah bahkan sebuah ancaman bangsa dan Negara,’’ ungkap Bupati Rohul H Sukiman saat membuka sosialisasi Bahaya Narkoba, Seks Bebas yang ditaja PMI Cabang Rohul di SMAN 1 Rambah.
Menurutnya, permasalahan Narkoba dan seks bebas saat ini telah membahayakan remaja Rohul, yang dapat mengakibatkan tingginya angka kematian, komplikasi penyakit yang ditimbulkan, meningkatnya kriminalitas dan menghancurkan masa depan generasi penerus.
Penyuluhan Narkoba dan Seks Bebas tingkat SMA/MA dan SMK dilakukan PMI bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Rohul merupakan tindakan yang sangat hebat, sehingga generasi muda Rohul mengetahui akan bahaya Narkoba yang sangat membahayakan.
‘’Saya yakin sebagian besar anak-anak Rokan Hulu adalah anak-anak yang cerdas, hebat dan sehat. Hal ini dibuktikan dengan berbagai presentasi yang telah diraih anak-anak kita, baik di tingkat Provinsi Riau maupun di Tingkat Nasional,’’ jelasnya.
Ketua PMI Cabang Kabupaten Rohul, Hj Peni Herawati Sukiman menjelaskan, penyuluhan Narkoba di lingkungan sekolah merupakan prinsip pertama dari tujuh prinsip gerakan PMI, yaitu kemanusiaan.
Tujuan gerakan PMI ini, untuk melindungi jiwa dan kesehatan, serta menjamin penghormatan terhadap umat manusia.
‘’PMI tidak hanya bicara darah, namun juga peduli akan permasalahan sosial di tengah-tengah masyarakat. Saat ini sering dilihat dan didengar, peredaran narkoba sudah sangat meresahkan,’’ ujarnya.
Semua elemen harus bekerjasama dalam menyelamatkan generasi penerus bangsa dari bahaya Narkoba, seks bebas, dan kegiatan negatif lain yang dapat merusak tunas bangsa, terutama generasi muda Kabupaten Rohul,’’ katanya.
Dia berharap dari penyuluhan seperti ini,dapat menambah wawasan generasi muda Rohul, dalam meningkatkan pemahaman tentang upaya penanggulangan bahaya Narkoba dan seks bebas.
‘’Penyuluhan ini sebagai wujud kepedulian kita terhadap generasi bangsa dan generasi masyarakat Rokan Hulu khususnya, agar terhindar dari penggunaan narkoba dan seks bebas,’’ jelasnya.
Sementara, Kepala SMAN 1 Rambah, Ali Pullaila, menjelaskan, SMAN 1 Rambah merupakan salah satu sekolah model sehingga kedisiplinan siswa dan siswi lebih ditingkatkan.
‘’Siswa dan siswi SMAN 1 Rambah terbebas dari Narkoba. Tidak adalagi siswa di sekolahnya merokok di lingkungan sekolah atau waktu jam sekolah. Jika ada kedapatan merokok di lingkungan sekolah atau waktu jam sekolah dan memakai seragam sekolah, siswa tersebut akan dikembalikan ke orang tuanya,’’ tegasnya.(adv)