74 Jemaah Calon Haji Riau Pakai Kursi Roda

Riau | Selasa, 14 Maret 2023 - 11:40 WIB

74 Jemaah Calon Haji Riau Pakai Kursi Roda
Grafis (DOK. RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tahapan persiapan keberangkatan jemaah calon haji (JCH) terus dimatangkan Kemenag Provinsi Riau. Setelah melakukan verifikasi dokumen paspor JCH, saat ini mendata JCH lansia (lanjut usia) dan resti (risiko tinggi) yang yang memerlukan kursi roda. Hasilnya, terdata sebanyak 74 JCH Riau memerlukan kursi roda.

Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Riau, Syahrudin menyarankan agar JCH lansia dan resti yang perlu kursi roda melapor di Kemenag kabupaten/kota sesuai domisili keberangkatan. Kemudian pihak Kemenag tersebut akan melaporkan secara resmi JCH yang perlu kursi roda. “Saat ini sedang berlangsung pendataan jumlah kursi roda yang diperlukan jemaah untuk lansia dan resti,” ujar Syahrudin kepada Riau Pos, Senin (13/3).


Berdasarkan data sementara, JCH asal Kabupaten Rokan Hulu yang diketahui paling banyak pakai kursi roda yakini 25 orang. Kemudian Kuantan Singingi sebanyak sembilan orang. Untuk Siak, hanya enam orang.

Kemudian Kepulauan Meranti dan Pelalawan juga sebanyak enam orang. Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak tujuh jemaah. Bengkalis empat orang jemaah, Dumai dan Kampar masing-masing ada dua jemaah. Dan hanya Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dan Pekanbaru yang tidak ada jemaah lansia dan resti yang pakai kursi roda.

JCH Tak Sabar
Sementara itu, JCH Riau sudah tidak sabar ingin mendapatkan informasi kejelasan pengumuman tentang jadwal pelunasan biaya haji. “Sebelumnya kan pihak Kemenag memprediksi jadwal pelunasan haji diumumkan pekan lalu. Sampai pekan ini juga masih belum jelas kepastian jadwal pelunasan haji kapan dirilis secara resmi. Kami sudah kontak pihak Kemenag namun mereka juga belum dapat kepastian soal itu. Katanya masih menunggu info resmi dari Kemenag pusat,” ungkap Rukman salah satu JCH asal Riau tersebut.

Bukan hanya Rukman, sebelum juga ada jemaah lain yang berharap jadwal pelunasan biaya haji tersebut segera diumumkan. Menanggapi keluhan JCH soal segera diumumkan jadwal pelunasan biaya haji tersebut, Syahrudin menjelaskan belum mendapatkan informasi terbaru kapan akan diumumkan. “Sampai sekarang (Kemenag Riau) belum mendapatkan informasi terbaru soal jadwal pelunasan itu,” ungkapnya.

Kemenag Siapkan Ahli Geriatri
Komposisi petugas haji 2023 semakin beragam. Mulai tahun ini, Kemenag bakal merekrut ahli geriatri. Geriatri adalah cabang ilmu kesehatan yang spesifik melayani para lansia. Adanya personel ahli geriatri tersebut, untuk melayani jemaah lansia yang tahun ini cukup banyak jumlahnya.

Adanya formasi ahli geriatri itu disampaikan Menag Yaqut saat memimpin rapat di Madinah, Senin (13/3). ’’Untuk kesehatan lansia, wajib bertanya kepada ahli geriatri. Jadi kita akan libatkan ahli geriatri,’’ katanya. Dia menuturkan banyaknya jumlah lansia, karena haji tahun lalu dibatasi usia jemaah tidak boleh lebih dari 65 tahun.

Yaqut mengatakan konsultasi dengan ahli adalah prinsip dari kehati-hatian. Selain itu juga untuk transparansi dan akuntabilitas untuk segala keputusan dan tindakan. Dalam konteks ini keputusan dan tindakan layanan kepada jemaah lansia harus dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut dia inovasi dalam pelayanan haji harus terus dilakukan. Baginya inovasi atau perubahan cara berpikir perlu, untuk merespons tantangan yang muncul setiap tahunnya. Dia mengakui tantangan haji tahun ini adalah banyaknya jemaah lansia yang diberangkatkan.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi memberikan lampu hijau tambahan kuota haji untuk Indonesia. Penambahan kuota haji tersebut, bakal diikuti dengan penambahan kuota petugas haji.

Tambahan kuota haji sebanyak 10 ribu jemaah, masih memungkinkan selama bisa dipersiapkan dengan baik.

Informasi tambahan kuota tersebut disampaikan Menag Yaqut Cholil Qoumas saat bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah pada Ahad (12/3) waktu setempat. Yaqut menuturkan, salah satu agendanya di Saudi kali ini adalah mengecek langsung perkembangan persiapan layanan haji. ’’Serta meminta tambahan kuota jemaah haji Indonesia dan petugas,’’ katanya.

Dua hal tersebut menjadi bahasan utama kedua menteri. Dari hasil pertemuan tersebut, Yaqut mengatakan Indonesia jadi prioritas kerajaan Arab Saudi untuk mendapatkan tambahan kuota jemaah haji. Kepastian tambahan kuota haji tersebut bakal ditetapkan lebih lanjut oleh Pemerintah Saudi.

Yaqut lantas menyampaikan tambahan kuota petugas haji, nantinya digunakan untuk memperkuat pelayanan kepada jemaah. Khususnya layanan atau pendampingan kepada jemaah lansia. Pertimbangannya adalah dari 203.320 kuota jemaah haji reguler, sebanyak 64 ribuan di antaranya adalah lansia.

’’Akan ada rekrutmen khusus untuk pengisian tambahan kuota petugas. Dan ini difokuskan pada penguatan layanan lansia,’’ tuturnya. Dia juga menyampaikan soal adanya kemungkinan tambahan petugas haji, pemerintah Indonesia berharap bisa diputuskan sejak awal. Sehingga ada waktu bagi Kemenag untuk mempersiapkan pengisian kuotanya.

Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan bahwa tambahan kuota haji maupun petugas tersebut, belum final. ’’Baru prioritas bila ada kesempatan (tambahan kuota) itu,’’ katanya, Senin (13/3) malam.

Seperti diketahui tahun lalu pemerintah Indonesia sejatinya mendapatkan tambahan kuota haji. Jumlahnya cukup signifikan, yaitu mencapai 10 ribu kursi. Hanya saja tambahan kuota itu tidak bisa diambil oleh Kemenag. Pasalnya kepastian tambahan kuota tersebut ditetapkan Saudi sangat mepet dengan masa pemberangkatan jemaah.

Sementara itu pengamat haji Ade Marfudin mengatakan tambahan kuota sebanyak 10 ribu, seperti tahun lalu, masih memungkikan. ’’Dengan catatan bisa dipersiapkan dengan baik,’’ tuturnya. Dia menekankan intinya jangan sampai kuota tambahan diberikan, tetapi hangus tidak terisi.

Ade mengatakan saat ini waktu hingga menjelang pemberangkatan masih cukup panjang. Sehingga masih memungkinkan jika benar ada tambahan kuota jemaah maupun petugas haji. Menurut Ade ketika Indonesia mengajukan tambahan kuota haji, seluruh persiapannya harus dihitung dengan cermat. Termasuk waktu yang tersedia bagi jemaah untuk menyiapkan uang pelunasan.(ilo/wan/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook