PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Direktorat Samapta (Ditsamapta) Polda Riau meluncurkan sebuah inovasi yang diberi nama Tim Pasti Padam, Rabu (12/10/2022). Inovasi tersebut merupakan akronim dari patroli sistem pencegahan dan pemadaman. Di mana, Ditsamapta menyiagakan tim khusus untuk mencegah terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Selain kesiapan personel, Tim Pasti Padam juga dilengkapi dengan berbagai peralatan canggih. Salah satu yang paling menarik perhatian ialah pesawat tanpa awak berukuran panjang 2 meter, dengan jenis Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Pesawat ini dikendalikan dengan remot kendali jarak jauh serta mampu menjelajah hingga 50 Km.
Informasi yang diterima Riaupos.co, selain daya jelajah yang jauh, pesawat tanpa awak ini juga dapat terbang hingga ketinggian 4.500 meter. Mampu melesat pada kecepatan 110 Km/jam dengan durasi terbang mencapai 2-3 jam. Selain itu, pesawat tersebut juga mampu mengunci target bergerak yang dipantau dari udara.
Kecanggihan pesawat ini dapat difungsikan untuk memetakan wilayah, memantau titik api karhutla hingga memantau aksi demontrasi atau kericuhan. Sebab, kamera yang dimiliki mampu mengunci peregerakan terduga pelaku kejahatan. Sehingga memudahkan petugas untuk melakukan pemantauan dan pencarian.
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan, peralatan yang dimiliki oleh Ditsamapta Polda Riau haruslah digunakan untuk kepentingan masyarakat. Bukan justru untuk melukai hati masyarakat yang tidak berdosa. Namun ia mengingatkan jajaran, ketegasan tetap diperlukan untuk melindungi keamanan masyarakat.
"Tadi saya lihat ada drone yang mampu memantau sampai 50 Km. Ini sebuah alat yang canggih yang harus digunakan dengan baik. Jangan sampai digunakan untuk melukai hati masyarakat," ujar Kapolda Irjen Iqbal.
Dalam kesempatan itu, Kapolda menyampaikan apresiasi kepada Tim Pasti Padam Ditsamapta Polda Riau yang baru saja resmi diluncurkan. Menurut dia, dalam mencegah terjadinya Karhutla perlu sebuah patroli sistem pencegahan dan pemadaman yang dilakukan secara terstruktur dan berkesinambungan.
"Alhamdulillah kita tidak takabur. Sepanjang tahun 2022 ini tidak ada Karhutla yang berarti. Walaupun ada hotspot beberapa. Ini salah satunya adalah berkat kinerja kawan-kawan di lapangan," pungkasnya.
Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi