BENGKALIS(RIAUPOS.CO)------ SEJAK enam bulan terakhir atau dari Januari hingga Juni 2018, sedikitnya terjadi 375,1 hektare kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Bengkalis. Karhutla yang meluluhlantakkan ratusan hektare lahan tersebut terjadi di 86 kasus karhutla.
Kasus karhutla pada 2018 ini merata terjadi di semua kecamatan. Namun yang terbanyak terjadi di kecamatan Bathin Solapan yakni sebanyak 31 kasus, menyusul kemudian di Kecamatan Mandau sebanyak 15 kejadian, di Pinggir 7 kejadian, Bantan 4 kejadian, Bengkalis 6 kejadian, Talang Muandau 4 kejadian, Bukit batu 2 kejadian, Rupat 8 kejadian, Rupat Utara 1 kejadian, Siak Kecil 2 kejadian dan Kecamatan Bandar Laksamana 4 kejadian kebakaran.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Damkar Bengkalis Djamaludin menyebut, dengan cuaca panas terik saat ini, bukan tidak mungkin karhutla kembali merajalela.(ksm)
karenanya ia mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran secara serampangan. Karena kondisi tanah gambut sangat rentan akan kebakaran hutan dan lahan.
Selain kebakaran hutan dan lahan, Damkar juga mencatat hungga Juni 2018, telah terjadi pula kasus kebakaran rumah /pemukiman sebanyak 30 kejadian yang kebanyakam terjadi karena korseleting listrik
“Pemadam Kebakaran (Damkar) Bengkalis sejak Januari hingga Juni tahun 2018 telah menangani 116 kejadian kebakaran yang terjadi di Kabupaten Bengkalis. 30 kejadian diamtaranya kebakaran pemukiman/rumah dan 86 kejadian kebakaran hutan dan lahan,”jelas Djamaluddin Kamis (12/7)
Djamal juga mengajak seluruh masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tidak lalai terhadap hal-hal yang berujung pada kebakaran. “Kebakaran rumah sering terjadi akibat arus pendek. Kami himbau masyarakat selalu menghubungi atau berkonsultasi dengan pihak PLN, agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” tutupnya.(ksm)