Kegiatan Dok Kapal Terancam Berhenti

Riau | Rabu, 12 September 2018 - 16:30 WIB

Kegiatan Dok Kapal Terancam Berhenti
kurang BAHAN BAKU: Sejumlah kapal terancam tak rampung dikerjakan karena terkendala kesulitan pasokan bahan baku. Kondisi salah satu dok atau galangan kapal di Bagansiapiapi, Selasa (11/9/2018).

BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) - Kegiatan usaha galangan kapal yang sudah puluhan tahun beroperasi di Rokan Hilir (Rohil) terancam tutup karena kekurangan pasokan bahan baku.  Akibatnya para pekerja maupun pelaku usaha terancam kehilangan mata pencaharian.

Baca Juga :Jelang Tahun Baru, Pemkab Rohil Gelar Tablig Akbar

Salah seorang warga, Aisah, mengaku belakangan ini kehilangan pendapatan seiring dengan berhentinya aktifitas pembuatan kapal di dok karena persoalan tersebut. ibu rumah tangga (IRT) warga gang Pembangunan Jalan Teladan Kelurahan Bagan Barat, Bangko ini sehari-hari berjualan di warung yang pembelinya rata-rata pekerja dok.

Selain itu sejumlah anggota keluarganya juga bekerja sebagai buruh di dok yang ada. “Kalau sampai tutup dok ini mau makan apa lagi kami, sebab semua kebutuhan tergantung disitu. Kalau sampai tutup apa nak dimakan,” ujarnya, Senin (10/9).

Ia mengatakan, khawatir melihat kenyataan kegiatan yang terkait pembuatan kapal terutama di Bagansiapiapi yang tak lagi berjalan dalam satu pekan terakhir.  “Kami sangat takut kalau sampai dok tak lagi berjalan, kalau suami dan anak tak lagi bekerja dimana lagi mencari pendapatan. Apa harus mencuri untuk dapat sesuap nasi,” keluhnya.

Salah seorang pelaku galangan kapal Ijokowi membenarkan dalam beberapa hari belakangan aktifitas pembuatan kapal terhenti. Hal itu dikarenakan sulitnya mendapatkan pasokan bahan baku kapal sesuai dengan spesifikasi dan jenis kayu yang dibutuhkan.

“Padahal aktifitas pembuatan kapal di Bagansiapiapi ini sudah berlangsung puluhan tahun, contohnya saya. Ini dulu dari orang tua atau mertua saya yang memulai dari sekitar tahun 1988-1989, lalu sampai sekarang diteruskan oleh saya,” katanya.

Sementara pada satu dok terangnya dipekerjakan tenaga kerja lokal sekitar 50-an orang. Jika kegiatan usaha itu terhenti praktis ditaksir terdapat seribu lebih tenaga kerja yang terancam menganggur.  Sementara disisi lain dok kapal telah menjadi ikon atau ciri khas daerah Rohil khususnya Bagansiapiapi.

“Karena kondisi ini terpaksa kegiatan pengerjaan kapal dihentikan sementara,” katanya. Menyikapi hal itu terangnya pihaknya berencana bertemu dengan kalangan DPRD dan pemkab Rohil untuk menyampaikan persoalan yang terjadi sehingga ada solusi atas permasalahan yang dihadapi terutama menyangkut pemenuhan pasokan bahan baku untuk pembuatan kapal.(fad)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook