PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Tidak mudah menjangkau titik kebakaran lahan di Rawang Air Putih, Kacamatan Siak. Jalan tanah berkilometer, debu yang menyelimuti saat ada kendaraan melaju di depan, ditambah panasnya sengatan matahari sangat menantang adrenalin. Terlebih saat semakin mendekati titik api, panas semakin menyengat, ditambah asap yang membuat napas sesak.
Sepanjang mata memandang, lahan terbuka ratusan hektare dengan tunggul-tunggul dan batang kayu yang mengering. Di lokasi itu ada asap yang mengepul karena terbakar. Sementara di sebelahnya lahan warga yang sebagian masih hijau, sebagian lainnya mengering karena terbakar. Menurut sejumlah pekerja, terbakarnya lahan perusahaan itu, karena api yang menyeberang dari lahan warga yang terbakar. Padahal antara lahan warga dengan lahan perusahaan ada kanal dengan lebar sekitar 2 meter dan dalam 2 sampai 3 meter.
Selang beberapa jam berada di lokasi, Riau Pos menyaksikan proses pemadaman yang dilakukan Tim Damkar Pemkab Siak dengan cara manual. Menyemprotkan air dengan selang yang airnya diambil dari sekat kanal yang baru dibuat. Helikopter tiba-tiba muncul dan melakukan pemadaman dengan cara water bombing.
Karhutla masih terjadi, Bupati Siak Drs H Alfedri dan Forkopimda tidak tinggal diam. Sabtu (10/8), Alfedri blusukan ke lahan yang terbakar di Desa Rawang Air Dingin, Camatan Siak, atau sekitar 10-15 km dari Kota Siak. Menurut Alfedri sekitar 20 hektare lahan terbakar lagi. Dia pun begitu bersemangat mengarahkan tim yang turun berjibaku memadamkan api di kebun milik warga dan anak perusahaan Sinarmas.
"Makanya tadi saya minta pihak perusahaan melakukan bom air atau water bombing, dan pihak perusahaan melakukannya," ucap Alfedri sempat memantau sejauh mana titik api di wilayahnya dari udara menggunakan helikopter bersama Kapolres, Perwira Penghubung, dan kepala BPBD. Selain membuat sekat kanal di sekitar lahan yang terbakar agar kebakaran dapat dilokalisir dan airnya bisa dipergunakan untuk menyiram, tim juga berbagi tugas. Tim dari pemadam kebakaran Pemkab di bawah komando Kabid Damkar Irwan, secara bergantian bersama anggotanya, ditambah dari Cluster Damkar Kacamatan di bawah pimpinannya Indra, berjibaku memadamkan api. Damkar memiliki enam cluster yang menyebar di kecamatan yang ada di Kabupaten Siak.
"Saya memantau di Dayun, Tasik Betung, tinggal pendinginan dan untuk memaksimalkan kerja, Cluster Damkar yang ada di Kecamatan Kandis akan diperbantukan di wilayah terdekat yang ada karhutla," ungkap Alfedri.
Sebenarnya dampak dari kebakaran hutan dan lahan tidak hanya pada manusia yang menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), tapi hewan harus tercerai berai mencari tempat yang aman. Tumbuhan yang harus cepat dibasahi agar api tidak menyebar, bahkan bumi karena kebakaran di lahan gambut, bisa menyebar ke mana-mana jika tidak cepat ditangani.
"Kami kemarin telah melakukan rapat koordinasi, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Untuk memaksimalkan usaha, Salat Istisqa atau salat minta hujan pada Senin akan digelar. Mudah-mudahan Allah mengabulkan doa kita," ucap Bupati.
Irwan Kabid Damkar BPBD Siak mengatakan pihaknya siap kapan saja bergerak melakukan pemadaman. Personelnya sebagian besar sudah terlatih karena telah mengikuti sejumlah pelatihan di Jakarta maupun di tempat lain. “Kami terus berupaya melakukan penyelamatan, selain manusia tentulah satwa dan tumbuhan. Mereka yang berada di hutan dan kebun, saat kebakaran terjadi, penyelamatan wajib dilakukan,” ungkap Irwan.(jpg/mng/amn/gus/end)
Editor: Arif Oktafian