Laga PSPS vs Kelantan FC Batal, Ini Penjelasan Ketua Panpel

Riau | Selasa, 12 Juli 2022 - 20:35 WIB

Laga PSPS vs Kelantan FC Batal, Ini Penjelasan Ketua Panpel
Bambang Pratama (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Panitia pelaksana (panpel) laga uji coba PSPS menjamu Kelantan FC di Stadion Utama Riau, batal digelar, Selasa (12/7/2022). Ketua Panpel Bambang Pratama menyayangkan kejadian di luar dugaan ini. Ia menegaskan sebenarnya panpel tidak ada masalah terkait biaya kemananan dari pihak kepolisian.

"Kami tidak ada masalah soal biaya keamanan yang ditetapkan pihak kepolisian dalam hal ini pihak Polresta Pekanbaru," kata Bambang pada wartawan, Selasa (12/7/2022).


Diakuinya, pihak Polresta Pekanbaru memang meminta biaya keamanan sebesar Rp40 juta. Biaya tersebut untuk konsumsi petugas kepolisian di lapangan. Atas penjelasan pihak Polresta Pekanbaru, panpel memahami biaya tersebut. Sebab jumlah petugas keamanan yang diturunkan juga lebih besar dari biasanya.

Bambang Pratama yang bukan kali ini saja menjadi Ketua Panpel Laga PSPS menjelaskan, setiap laga PSPS, biasanya 100 personel yang diturunkan. Namun, untuk laga PSPS menjamu Kelantan FC ini ada sebanyak 500 personel yang diturunkan.

Meningkatnya jumlah personel tersebut disebabkan karena laga uji coba ini melibatkan tim luar negeri. Sehingga pengamanan ditingkatkan karena bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, maka citra Indonesia yang jelek di mata dunia internasional.

"Makanya kami bisa menerima soal biaya keamanan tersebut. Memang besarannya di luar yang biasanya," kata Bambang.

Sejatinya, biaya keamanan tersebut sudah dibayarkan General Manajer (GM) PSPS, Edward Riansyah sehingga personel pihak kepolisian berjumlah 500 orang sudah berada di stadion. Namun Bambang tidak tahu apa yang terjadi sehingga pertandingan uji coba dibatalkan. Hal tersebut di luar wewenangnya.

"Tim Kelantan FC tidak keluar dari ruangan. Itu yang saya tahu. Yang pasti pihak kepolisian sudah di lapangan dengan 500 personel," ujarnya.

 

Laporan: Denni Andrian (Pekanbaru)

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook