Pertamina dan PWI Taja Pelatihan Jurnalistik Online dan Fotografi

Riau | Sabtu, 12 Mei 2018 - 17:20 WIB

Pertamina dan PWI Taja Pelatihan Jurnalistik Online dan Fotografi
Pepih Nugraha saat menyampaikan materinya.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sebagai komitmennya dalam membangun negeri  BUMN PT Pertamina mengadakan pelatihan jurnalistik yang kali ini ditujukan pada jurnalistik online dan fotografi. Acara ini bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat yang berlangsung di beberapa daerah. Untuk pelaksanaan di Riau dilakukan di Pekanbaru, Sabtu (12/5/2018).

Pada kegiatan ini, dua pemateri dihadirkan masing-masing Pepih Nugraha yang merupakan pendiri Kompasiana dan kini mengelola PepNews!. Pembicara kedua adalah Arbain Rambey yang merupakan fotografer senior dari harian Kompas.

Saat membuka acara yang dilangsungkan di gedung PLUT KUMKM Riau, Wakil Ketua bidang Organisasi PWI Provinsi Riau Novrizon Burman mengatakan pelatihan dimaksudkan meningkatkan kompetensi dan penambahan wawasan bagi para wartawan di Riau. Apalagi dunia jurnalisme online boleh dikatakan masih sebagai barang baru dibandingkan jurnalisme media sebelumnya.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Media online saat ini banyak. PWI memandang diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan bagi para wartawan yang meliput. Juga tentang hal-hal fotografi supaya wartawan bisa menghasilkan foto yang berkualitas,” kata Novrizon.

Saat pemaparan, Pepih Nugraha memaparkan bahwa akhir-akhir ini kecendrungan perolehan informasi sudah bergeser kea pa yang dinamakan handphone atau smartphone. Istilahnya apapun yang mau didapatkan atau apapun yang ingin dilakukan semuanya ada di tangan atau genggaman. “Demikian pula halnya dengan informasi. Sekarang ini informasi sangat cepat bisa diketahui oleh khalayak melalui media berita online,” katanya.

Pepih memaparkan bagaimana media online bisa meningkatkan pembacanya. Salah satunya adalah melalui jaringan media sosial.  Sudah seharusnya media online memiliki fasilitas yang memungkinkan berita di-share ke media social seperti Facebook, Twitter, Instagram dan sebagainya. 

Dalam kesempatan itu Pepih turut menjelaskan bagaimana cara yang bagus untuk membuat berita yang menarik untuk dibaca, terutama dalam hal pemilihan judul. Pepih mengingatkan istilah pertempuran tiga detik. Yang artinya jika dalam waktu tiga detik si pembaca tidak melakukan klik, maka jangan harap berita itu dibaca.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook