DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Ratusan personel melaksanakan simulasi sistem pengamanan pemilu serentak 2019 di Taman Bukit Gelanggang, Kamis (11//4/2019) .
Hadir pada kegiatan tersebut Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut (P) Wahyu Dili Yudha Hadianto, Dandim O320/Dumai Letkol INF Horas Sitinjak, Kapolres Dumai AKBP Restika Nainggolan, Ketua KPU kota Dumai Darwis, Ketua Bawaslu Kota Dumai Zulfan dan unsur-unsur Fokopimda Dumai.
Pada simulasi tersebut di susun skenario para pihak yang tidak terima terhadap hasil pemilu. Simulasi bermula saat sejumlah orang yang merupakan pendukung salah satu pasangan capres dan cawapres terlihat gusar dan mulai mengumpulkan massa. Para Babinsa, Babinkamtibmas, dan Satpol PP, melihat massa mulai bergerak menuju Kantor KPU Kota Dumai, langsung melaporkan hal ini ke Kapolres Dumai.
Kapolres Dumai yang mendapatkan laporan tersebut langsung memerintahkan Kabag Ops Polres Dumai untuk segera menurunkan tim negosiator dan Dalmas untuk mengamankan situasi di Kantor KPU Kota Dumai.
Namun sayangnya, negosiasi yang tidak mencapai tercapai. Suasana semakin tidak terkendali. Mereka menuntut pemilu harus dilaksanakan ulang. Hasil yang ada dibatalkan. Melihat massa yang semakin tak terkendali satu Kompi Dalmas yang dilengkapi tongkat dan tameng melakukan tindakan desak maju mendorong massa, namun massa semakin anarkis.
Melihat hal itu, Komandan Kompi Dalmas meminta Mobil Water Canon menyemprotkan air ke arah massa, guna membubarkan masa yang bertindak anarkis.
Melihat massa unjuk rasa yang semakin beringas dan mulai melakukan pelemparan ke arah petugas, Danki Dalmas memerintahkan Tim Raimas melakukan pemecahan massa dengan menggunakan motor trail.(hsb)
