DIIKUTI 50 PESERTA

Kemenparekraf dan PT Gelar Bimtek Dua Desa Wisata di Riau

Riau | Jumat, 11 September 2020 - 14:17 WIB

Kemenparekraf dan PT Gelar Bimtek Dua Desa Wisata di Riau
Nara sumber bimtek dua desa wisata di Riau foto bersama. (ABU KASIM/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Dalam upaya pemberdayaan masyarakat desa wisata di Provinsi Riau, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkerja sama dengan perguruan tinggi (PT) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Desa Wisata Regional IA (Sumatera) di Hotel Novotel Pekanbaru, Kamis (10/9/2020).

Acara ini diikuti sejumlah peserta dari dosen perguruan tinggi, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan aparatur desa Koto Sentajo, Kabupaten Kuantan Singingi. Desa Koto Sentajo berada di bawah binaan Universitas Riau (Unri). Selain itu ada peserta dari Pokdarwis Desa Koto Masjid, Kabupaten Kampar di bawah binaan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau.


Desa-desa tersebut merupakan dua desa wisata yang akan dipilih untuk menuju 20 desa wisata yang didampingi oleh perguruan tinggi kerja sama dengan Kemenparekraf setelah menyisihkan sekitar 112 peserta perguruan tinggi di Indonesia.

Seluruh peserta terlihat antusias menerima pendampingan terkait sadar wisata era normal baru dan pengembangan potensi produk pariwisata.

"Sumber Daya Manusia (SDM) bagian penting untuk mengembangkan pariwisata. Saya liat SDM-nya antusias dan serius untuk mengembangkan desanya menjadi desa wisata yang terbaik," ujar Desti Muniarti, Koordinator Pemberdayaan Regional 1 Direktorat Pengembangan SDM Kemenpar Republik Indonesia.

Bimtek yang diikuti 50 peserta ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Provinsi Riau, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuantan Singingi, Camat Sentajo Raya, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau (LPPM UNRI), dan Ketua STP Riau.

Kadis Pariwisata Provinsi Riau, Ronni Rahmat menegaskan, desa yang dibina bisa mengeksplor keindahan alam maupun muatan lokalnya. "Ini bisa menjadi pelopor desa-desa yang tidak dibina. Sehingga, orang bertambah berkunjung, bertambah memberikan uangnya ke sana, dan masyarakat mendapat hasil dari wisata ini," urainya.

Civitas Akademika berperan besar dalam pembinaan masyarakat desa wisata. Dalam pengembangan produk unggulan Desa Koto Masjid selama 2 tahun ini, tim STP Riau menyatakan keberhasilannya dalam tim mengaet Chevron. Di sisi lain, Ketua tim Pengabdian kepada Masyarakat Desa Binaan (PkM DB) Universitas Riau menuturkan Desa Koto Sentajo yang sudah dibina selama 3 tahun terakhir ini siap menerima kunjungan dan menyediakan paket wisata menarik bagi wisatawan.

Pembinaan desa wisata Koto Sentajo ini diikutkan pada program Pendampingan Desa Wisata melalui Pusat Studi Pariwisata dan Industri Kreatif (Puspaindra) LPPM Uunri 2020 berkerja sama dengan Kemenparekraf.

Koordinator Puspaindra Dr Yasir MSi mewakili Ketua LPPM Universitas Riau dalam memberikan sambutan pada pembukaan acara ini mengharapkan desa ini dapat mencapai target untuk bisa bersaing di tingkat nasional.

Manfaat Bimtek dapat dirasakan langsung oleh peserta yang hadir. Pihak desa wisata merasa puas karena mendapat arahan pengembangan potensi desa wisata di tengah era normal baru pandemi Covid-19.

"Saya berterimakasih kepada Unri telah menjalin kerja sama 3 tahun ini dan merasa puas dengan pendampingan yang difasilitasi oleh Kemenparekraf ini," kata Kepala Desa Koto Sentajo, Heprianto.

Laporan: Abu Kasim (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook