PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PT Perkebunan Nusantara V terus memperkuat program digitalisasi jelang dibentuknya subholding Palm Co. Anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero tersebut kini dalam fase integrasi penuh digital melalui program E-Plantation dan ditargetkan rampung tahun 2023 ini.
"Kami saat ini sudah on track untuk menuju integrasi penuh digitalisasi dan ditargetkan tahun ini dapat terwujud," kata Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa di Pekanbaru, Rabu (10/5).
Ia mengatakan bahwa integrasi tersebut meliputi penerapan Geospatial Based, Internet of Things, Enterprise Resource Planning (ERP) Based, Mobile & Web Apps Based. Menurut Jatmiko, digitalisasi merupakan hal yang tak dapat dihindarkan agar tetap mampu bersaing dan menghadapi perubahan di masa mendatang. “Bergerak menuju 4.0 adalah keniscayaan yang tak mungkin dihindarkan," tuturnya.
Saat ini PTPN V dalam fase menerapkan semiintegrasi E-Plantation. Integrasi itu meliputi Dashboard Berbasis Web GIS fase II, computerized maintenance management system, partial integration SAP, dan digitalized initiatives lainnya.
Sejak menakhodai PTPN V medio 2019 silam, Jatmiko terus mendorong transformasi secara masif, termasuk di antaranya adalah transformasi digital. Diawali dari Penguatan Infrastruktur and Partial Implementation pada 2020, PTPN V mulai menerapkan pemantauan produksi melalui aplikasi, penggunaan peralatan canggih geospasial, penerapan Millena atau Mill excellence Indicator, serta penggunaan Block Score Card/Nusalima Block Excellence.
Setahun berselang, program digitalisasi yang telah diterapkan kian disempurnakan dan diperluas hingga menjangkau produksi pemasaran dan keuangan. Selama memimpin PTPN V dan menggelorakan semangat transformasi digital, Jatmiko turut mendorong karyawan perusahaan yang sepanjang 2021 lalu mencatatkan kinerja keuangan gemilang untuk berinovasi dan berkreasi.
"Sejak empat tahun terakhir kami terus mendorong teman-teman PTPN V untuk berinovasi dan kreatif di bidang teknologi. Saya ingin membangun awareness digitalisasi ke teman-teman PTPN V," ujarnya.
Seluruh aplikasi yang telah dibangun tersebut selanjutnya akan diintegrasikan secara bertahap. Hingga pada 2023 ini integrasi sistem digital PTPN V, terutama sistem yang menjadi prioritas dapat tercapai. Menurutnya, penerapan transformasi digital merupakan keharusan sebagai upaya menambah kapasitas manusia, meningkatkan efektivitas pengawasan dan evaluasi, serta efektivitas pengambilan keputusan.
Penerapan digitalisasi di PTPN V selama empat tahun terakhir berbanding lurus tidak hanya terhadap kualitas kebijakan dan keputusan yang diambil, tetapi juga dengan peningkatan pendapatan perusahaan.
Konsistensi PTPN V dalam melakukan transformasi dan digitalisasi secara berkesinambungan sepanjang tiga tahun terakhir berbuah manis dengan membawa perusahaan pelat merah tersebut memecahkan rekor laba bersih tiga tahun berturut-turut.
Pada 2020, PTPN V mencatat laba bersih sebesar Rp417 miliar dan merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah kala itu. Setahun berikutnya, perusahaan kembali mencatatkan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah mencapai Rp1,31 triliun pada 2021 serta Rp1,52 triliun pada tahun 2022.
"Digitalisasi adalah bagian dari proses transformasi masif yang berjalan di PTPN V. Saya yakin, PTPN V akan terus berkembang lebih baik di masa mendatang dengan semangat yang kami usung tiga tahun terakhir ini," jelasnya.
Jadmiko menambahkan bahwa perkebunan bukanlah hanya terkait permasalahan lahan, iklim ataupun tanaman. "Perkebunan adalah tentang manusia. Kita harus pastikan transformasi ini sustainable, berkelanjutan agar PTPN V terus berada di jalur yang tepat untuk tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan perkebunan sawit terbaik di Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mengumumkan rencana penggabungan 13 perusahaan di bawah Holding Perkebunan Nusantara, menjadi dua SubHolding. Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Muhammad Abdul Ghani mengatakan, kebijakan ini diambil sebagai bagian dari transformasi menyeluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan.
PT Perkebunan Nusantara III, V, VI dan XIII akan bergabung ke dalam PTPN IV atau dikenal sebagai SubHolding PalmCo. Sedangkan PTPN II, VII, VIII, IX, X, XI, XII, dan XIV akan bergabung ke dalam PTPN I atau Supporting Co.(eca/ifr)