RENGAT (RIAUPOS.CO) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) terus berupaya mencari solusi untuk pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pasca dicoretnya anggaran senilai Rp 8 miliar lebih oleh DPRD daerah itu beberapa waktu lalu. Sebab UNBK dari tujuh sekolah yang diusulkan melaksanakan UNBK, diantaranya sudah harus melaksanakan UNBK tersebut.
“Ada sekolah yakni SMKN 1 Pasir Penyu masuk dalam sekolah rujukan Nasional. Bahkan, di Riau hanya ada dua sekolah rujukan Nasional diantaranya SMKN 1 Pasir Penyu dan SMK Terpadu Pekanbaru dan sekolah rujukan Nasional wajib melaksanakan UNBK,” ujar Kepala Disdik Inhu H Ujang Sudrajat SP Msi, akhir pekan kemaren.
Dijelaskannya, diantara tujuh sekolah yang diagendakan melaksanan UNBK yakni di SMPN 1 Rengat, SMPN 1 Seberida, SMPN 1 Pasir Penyu, SMAN 1 Rengat, SMAN 1 Peranap, SMKN 1 Rengat dan SMKN 1 Pasir Penyu. Akibat dicoretnya anggaran biaya pelaksanaan dan pembelian peralatan UNBK oleh DPRD Inhu, dua sekolah diantaranya yakni SMAN 1 Peranap dan SMKN 1 Pasir Penyu mencari solusi sendiri.
Hal ini dilakukan oleh dua sekolah tersebut, akibat rasa semangat ketika diusulkan sebagai sekolah yang melaksanakan UNBK. “Dua sekolah itu, berupaya meminjam komputer disekolah tetangga dan bagi siswa yang memiliki laptop diminta untuk membawa sekolah saat UNBK,” ungkapnya.