PERINGATI HARI GINJAL SEDUNIA 2023

RSI Ibnu Sina Pekanbaru Tambah Unit Baru Layanan Hemodialisa

Riau | Jumat, 10 Maret 2023 - 23:45 WIB

RSI Ibnu Sina Pekanbaru Tambah Unit Baru Layanan Hemodialisa
Direktur Utama Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru, dr Tryanda Ferdyansyah (empat kiri) bersama pimpinan RSI Ibnu Sina lainnya bersama-sama melakukan pemotongan pita saat grand opening Gedung Baru Unit Hemodialisa RS Ibnu Sina, sekaligus dalam peringatan Hari Ginjal Sedunia 2023, Jumat (10/3/2023). (PRAPTI DWI LESTARI/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Di Indonesia, Penyakit ginjal menjadi penyebab kematian ke-10 di Indonesia dengan jumlah kematian lebih dari 42 ribu per tahun.  Hal inilah yang membuat Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru kembali menambah unit layanan dan gedung baru hemodialisa yang dibutuhkan oleh pasien gagal ginjal.

Persemian gedung baru Unit Hemodialisa RS Islam Ibnu Sina sekaligus peringatan Hari Ginjal Sedunia 2023 diselenggarakan di Jalan Melati, Kecamatan Sukajadi Pekanbaru, Jumat (10/3/2023).


Menurut Direktur Utama Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru, dr Tryanda Ferdyansyah kepada Riaupos.co, penyakit gagal ginjal menjadi salah satu persoalan utama dalam kesehatan, hingga kini angkanya masih cukup tinggi, baik di dunia, Indonesia, termasuk di Riau. Karenanya, layanan kesehatan yang menangani hal ini juga harus ditingkatkan.

Kini, Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru yang telah berdiri sejak 2007 telah memiliki layanan hemodialisa atau cuci darah tersebut. Namun dulunya hanya berjumlah dua alat hemodialisa, dan saat ini pihaknya sudah memiliki 10 alat cuci darah tersebut.

"Sebelumnya kami sudah ada alatnya, tapi hanya dua buah. Kini kami sudah punya 10, tapi masih kurang juga sebenarnya. Maka dari itu, nantinya akan kami siapkan hingga 21 alat cuci darah," kata dr Tryanda.

Namun melihat tingginya kebutuhan unit hemodialisa tersebut oleh para pasien, sehingga pihaknya menyiapkan ruangan dan alat khusus bagi pasien cuci darah yang memiliki penyakit menular seperti Covid-19 dan lainnya, sehingga pasien lain juga merasa aman dalam melakukan cuci darah.

"Belajar dari pengalaman saat Covid-19 lalu, kami akan menyiapkan khusus bagi yang memiliki penyakit menular. Sehingga pasien cuci darah, baik yang memiliki penyakit menular maupun pasien cuci darah biasa dapat melakukan cuci darah tanpa khawatir,"katanya.

Sejauh ini, lanjutnya, lebih dari 300 tindakan cuci darah setiap bulannya dan rata-rata melaksanakan cuci darah secara rutin. Di mana, persepsi masyarakat hingga saat ini kalau sudah cuci darah maka usia pasien tidak akan panjang. Padahal hal tersebut adalah anggapan yang salah. Padahal, justru dengan melalui terapi cuci darah pasien dapat diselamatkan, bahkan yang rutin cuci darah di sini ada pasien kami yang sudah 10 tahun, sampai saat ini masih tetap bertahan dan hidup seperti biasanya.

RSI Ibnu Sina juga memiliki salah satu keunggulan layanan hemodialisa yaitu melayani dengan hati nurani Islam, sehingga pasien tidak terbebani.

"Kita buat pasien merasa nyaman, bahkan mereka bisa merasakan berobat di sini seperti di rumah sendiri, sehingga pasien tidak merasa takut ataupun terbebani saat harus menjalani perawatan," tegasnya.

 

Laporan: Prapti Dwi Lestari

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook