PERINGATI HARI GINJAL SEDUNIA 2023

RSI Ibnu Sina Hadirkan Unit Baru Hemodialisa

Pekanbaru | Sabtu, 11 Maret 2023 - 11:20 WIB

RSI Ibnu Sina Hadirkan Unit Baru Hemodialisa
Direktur Utama Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru dr Tryanda Ferdyansyah bersama pimpinan RSI Ibnu Sina Pekanbaru lainnya bersama-sama memotong pita saat grand opening gedung baru Unit Hemodialisa RS Ibnu Sina, sekaligus peringatan Hari Ginjal Sedunia 2023, Jumat (10/3/2023). (PRAPTI DWI LESTARI/RIAU POSĀ )

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Di Indonesia penyakit ginjal menjadi penyebab kematian ke-10 di Indonesia dengan jumlah kematian lebih dari 42 ribu per tahun. Hal inilah yang membuat Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru kembali menghadirkan unit layanan dan gedung baru Hemodialisa yang diperlukan oleh pasien gagal ginjal.

Persemian Gedung Baru Unit Hemodialisa RS Ibnu Sina sekaligus peringatan Hari Ginjal Sedunia 2023 diselenggarakan,di Jalan Melati, Kecamatan Sukajadi Pekanbaru, Jumat (10/3).


Menurut Direktur Utama Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru dr Tryanda Ferdyansyah kepada Riau Pos, penyakit gagal ginjal menjadi salah satu persoalan utama dalam kesehatan. Hingga saat ini angkanya masih cukup tinggi, baik di dunia, Indonesia, termasuk di Riau. ‘’Karenanya, layanan kesehatan yang menangani hal ini juga harus ditingkatkan,’’ kata Tryanda.

Menurutnya, Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru telah berdiri sejak 2007 telah memiliki layanan hemodialisa atau cuci darah tersebut. Namun dulunya hanya berjumlah dua alat hemodialisa, dan saat ini pihaknya sudah memiliki 10 alat cuci darah tersebut. ‘’Sebelumnya kita sudah ada alatnya, tapi hanya dua buah. Kini kita sudah punya 10, tapi masih kurang juga sebenarnya. Maka dari itu, nantinya akan kita siapkan hingga 21 alat cuci darah,” kata Tryanda lagi.

Melihat tingginya keperluan unit Hemodialisa tersebut oleh para pasien, pihaknya sudah menyiapkan ruangan dan alat khusus bagi pasien cuci darah yang memiliki penyakit menular seperti Covid-19 dan lainnya, sehingga pasien lain juga merasa aman dalam melakukan cuci darah.

‘’Belajar dari pengalaman saat Covid-19 lalu, kita akan menyiapkan khusus bagi yang memiliki penyakit menular. Sehingga pasien cuci darah baik yang memiliki penyakit menular maupun pasien cuci darah biasa dapat melakukan cuci darah tanpa khawatir,’’ katanya.

Sejauh ini, kata Tryanda lebih dari 300 tindakan cuci darah setiap bulannya dan rata-rata melaksanakan cuci darah secara rutin. Di mana, persepsi masyarakat hingga saat ini kalau sudah cuci darah maka usia pasien tidak akan panjang. Padahal hal tersebut adalah anggapan yang salah.

‘’Padahal, justru dengan melalui terapi cuci darah pasien dapat diselamatkan, bahkan yang rutin cuci darah di sini ada pasien kami yang sudah 10 tahun, sampai saat ini masih tetap bertahan dan hidup seperti biasanya,’’ jelasnya.

RSI Ibnu Sina juga memiliki salah satu keunggulan layanan hemodialisa yaitu melayani dengan hati nurani Islam, sehingga pasien tidak terbebani. ‘’Kita buat pasien merasa nyaman, bahkan mereka bisa merasakan berobat di sini seperti di rumah sendiri sehingga pasien tidak merasa takut ataupun terbebani saat harus menjalani perawatan,’’ ujarnya.(ayi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook