ROHIL (RIAUPOS.CO) – KEGIATAN untuk pembangunan sarana infrastruktur jalan paling banyak digunakan kepenghuluan dalam memanfaatkan dana Alokasi Dana Desa (ADD) pada tahun 2015 ini. Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan dan data yang masuk di Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Rokan Hilir. Kepala Bapemas Rohil, Murniwati menyebutkan pelaksanaan kegiatan bantuan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun ini memang banyak difokuskan untuk pembangunan jalan desa.
“Selain fisik jalan kegiatan ADD juga untuk membangun Poli klinik desa (Polindes), rehabilitasi kantor dengan anggaran dibawah Rp200 juta,” kata Murni, belum lama ini, di Bagansiapiapi.
Murniwaty menambahkan, tahap awal pelaksanaan kegiatan ADD sudah berjalan 100 persen,”Yang masih berjalan sekarang kegiatan tahap kedua, sudah dicairkan Nopember 2015, kemarin ke rekening masing-masing kelompok masyarakat (pokmas),” katanya.
Bapemas sendiri, lanjutnya, memiliki tim evaluasi untuk melakukan monitoring kegiatan dengan melibatkan inspektorat, kepolisian, Pemkab Rohil dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Murniwaty menyebutkan, teknis penyaluran bantuan alokasi dana desa (ADD) berasal dari dana perimbangan sebesar 10 persen, sebagaimana dalam peraturannya sudah diatur dalan undang-undang nomor 6 tahun 2014, tentang desa dan perturanya. “Kalau untuk pembuatan infrastruktur asalnya dari dana desa (kepenghuluan) berasal dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN),” kataya.
Dana bantuan bagi desa yang berasal dari APBD Provinsi Riau diberikan Rp500 juta satu desa. Yang mana dananya langsung ditransfer ke rekening desa. Karena, daerah tidak memiliki badan kas jadi anggarannya dikirim lewat bagian kesra Pemkab Rohil.