PELANTIKAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN ROHIL

Menunggu Terobosan Afrizal-Sulaiman

Riau | Selasa, 08 Juni 2021 - 08:00 WIB

Menunggu Terobosan Afrizal-Sulaiman

PEKANBARU DAN BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) -- ROKAN Hilir (Rohil) kini mendapatkan pemimpin baru untuk lima tahun mendatang. Yakni Afrizal Sintong dan Sulaiman SS MM. Kedua figur yang saling melengkapi itu hari ini (8/6) sekitar pukul 09.00 WIB dilantik Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar di Balai Pelangi Kompleks Gedung Daerah Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.

Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Riau, Sudarman mengatakan, pelantikan tersebut dilakukan setelah pihaknya mendapatkan SK dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). “Pelantikan dijadwalkan Selasa pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Pak Gubernur yang akan melantik, sama seperti pelantikan kepala daerah terpilih sebelumnya,” katanya.


Pada pelantikan tersebut, nantinya para tamu undangan akan dibatasi. Pasalnya saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, sehingga harus menerapkan protokol kesehatan.

“Undangan untuk pelantikan dibatasi, hanya keluarga inti serta Forkopimda Rohil saja. Ini karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19,” ujarnya.

Meski begitu, ujar Sudarman, saat pelantikan juga akan disiarkan langsung sehingga masih bisa masyarakat menyaksikan di Rohil. Hal ini juga dilakukan pada pelantikan kepala daerah sebelumnya.

“Jadi pelantikan menggunakan sistem hybrid. Selain dilakukan secara langsung juga disiarkan melalui live streaming. Masyarakat yang tidak datang masih bisa menyaksikan prosesi pelantikan. Live streaming bisa disaksikan melalui YouTube Diskominfotik Riau,” sebutnya.

Kabag Protokol Setdakab Rohil M Nasir SPd membenarkan hal tersebut. Nasir menjelaskan sebelumnya Pemkab Rohil telah membentuk kepanitiaan untuk mendukung kelancaran kegiatan pelantikan. Pada Senin (7/6), sesuai dengan arahan dari protokol Provinsi Riau, dilaksanakan kegiatan gladi pelantikan. Puncaknya hari ini (8/6) digelar pelantikan. Berikutnya, kata Nasir, direncanakan kegiatan pertemuan dengan tokoh-tokoh Rohil di Pekanbaru pada malamnya, namun berkaitan dengan agenda ini masih menunggu koordinasi lebih lanjut dari pihak terkait karena menyikapi situasi pandemi Covid sehingga perlu ada rekomendasi atau izin terlebih dahulu.

“Diagendakan juga kegiatan syukuran di kampung halaman bupati di Sintong, dan untuk tanggal 10 Juni dijadwalkan mengikuti sidang paripurna istimewa di DPRD Rohil, yang mana malamnya kegiatan pisah sambut di Gedung Pertemuan H Misran Rais,” kata Nasir.

Sementara Sekdakab Rohil M Job Kurniawan AP MSi melalui Plt Kadiskominfotiks Rohil Hermanto SSos mengatakan, untuk menyemarakkan pelantikan bupati dan wakil bupati Rohil diinstruksikan kepada camat dan datuk penghulu se-Rohil dapat turut menyemarakkan.

“Momen agenda kepemimpinan Rohil ini diminta  peran dan partisipasi yakni agar pemerintahan kecamatan dapat memasang umbul-umbul beserta spanduk ucapan selamat di lingkungan kantor camat,” kata ujar Hermanto.

Begitu juga, terangnya, agar pemerintahan kepenghuluan dapat memasang umbul-umbul beserta spanduk ucapan selamat di lingkungan kantor kepenghuluan, yang mana untuk pemasangan umbul-umbul beserta spanduk tersebut terhitung sejak 6 sampai 10 Juni.

Duet Saling Melengkapi
Jika Afrizal merupakan politikus ulung yang sarat dengan pengalaman di dunia politik, mulai dari jenjang bawah maka Sulaiman merupakan birokrat sejati yang menempuh pengabdian di instansi pemerintah terakhir sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pendataan dan Pelayanan di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Rohil.

Banyak faktor yang bisa disebut jika duet kepemimpinan ini dinilai saling melengkapi. Sehingga ke depan diharapkan hadir ketokohan dengan figur kepemimpinan yang kuat, kharismatik. Di sisi lain memiliki kemampuan manajerial mumpuni untuk melakukan pembenahan birokasi secara andal pula.

Afrizal merupakan sosok senior yang kenyang asam garam dunia usaha dan politik, sedangkan Sulaiman bisa dikatakan mewakili kalangan milenial yang melek teknologi dan perkembangan digital. Dia juga lincah berorganisasi terutama dari kalangan nahdiyin, yang mana sampai saat ini dipercaya sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rohil.

Dari latar belakang geografis pun, Afrizal Sintong dan Sulaiman berasal dari dua daerah yang berbeda. Afrizal bisa disebut sebagai tokoh dari Rohil daratan, sedangkan Sulaiman merupakan anak pesisir. Atau juga merupakan perpaduan tokoh yang menceminkan daerah hulu dan hilir Rohil. Perpaduan dari segi ini merupakan pasangan yang paling ideal pada dari seluruh calon yang mengikuti pilkada serentak di Rohil beberapa waktu lalu.

Duet pemimpin baru ini diharapkan dapat menjawab tantangan dan perubahan menuju Rohil yang lebih baik ke depan. Hal itu diungkapkan tokoh masyarakat, politikus serta ketua PKB Rohil Abu Khoiri. PKB sendiri merupakan salah satu partai pengusung pada kontestasi politik pilkada Rohil beberapa waktu lalu.

“Kedua sosok pemimpin ini diharapkan bisa memimpin Rohil lebih baik lagi. Dengan latar belakang yang ada tentunya kami yakin bisa memberikan harapan dengan terobosan-terobosan terbaik untuk Rohil,” kata anggota DPRD Riau ini.

Apalagi keduanya, terang Abu Khoiri, memiliki rekam jejak yang berhasil di bidangnya masing-masing. Hal itu turut diperkaya dengan dukungan berbagai elemen yang siap untuk memastikan bahwa terwujud pencapaian sebagaimana yang ada dalam visi misi pemimpin tersebut. Dirinya juga mengharapkan agar masyarakat tidak ada lagi yang terkotak-kotak karena perbedaan pilihan politik yang hanya bersifat sementara saja. Untuk politik telah berlalu dan yang ada sekarang ini adalah pemimpin bersama yang harus dihormati dan didukung programnya selagi untuk kepentingan publik yang lebih luas luas lagi.

Berangkat dari Kesederhanaan
Sosok Bupati Rohil Afrizal berasal dari keluarga yang sederhana. Ayahnya bekerja sebagai tukang kayu. Dia tergolong keluarga besar mengingat terdapat 12 orang kakak-adik. Hal itu pernah diungkapkan Afrizal pada satu kesempatan.

“Ayah hanya tukang, dulu bisa dikatakan kami tak berumah. Yang membuat (membangun, red) rumah makku, itulah aku. Tak ada kami keturunan pejabat, birokrat, orang kaya,” kata Afrizal.

Beruntung, terangnya, pada tahun 1999 dirinya dapat bekerja di salah satu sub perusahaan yang bergerak di bidang migas. Selanjutnya sekitar tahun 2001 dirinya meminang istrinya Sanimar yang sampai saat ini terus mendampingi dan gigih menemaninya termasuk dalam perjuangan pada saat pilkada yang cukup sengit beberapa waktu lalu. Dari pekerjaan yang dijalaninya, Afrizal membuat perusahaan yang selanjutnya mengembangkan kegiatan yang lebih banyak ke berkaitan dengan migas.

Karena itu dirinya mengerti dengan baik tentang dunia perminyakan apalagi dikaitkan dengan momentum peralihan pengelolaan dari CPI ke Pertamina yang menurutnya harus disambut dengan antusias, karena dinilai akan memberikan banyak manfaat positif bagi daerah. Salah satu yang perlu diberdayakan, terangnya, adalah peran dari BUMD yang ada di daerah. Jika daerah mampu mengelola dengan baik maka dipastikan dampak terbesar juga diperoleh oleh daerah, misalnya dalam hal pembukaan lapangan pekerjaan.

Menurutnya ke depan Rohil pasti berkembang dengan pesat, mengingat banyak sektor yang unggul di Rohil baik dalam bidang migas, perkebunan, pertanian, perikanan dan kelautan serta sektor lainnya. Ia optimis, dengan kepemimpinan yang baik maka apa yang ingin dicita-citakan bakal dapat tercapai.“Pemerintah harus mampu mengelola dengan baik semua potensi yang ada, banyak yang bisa dikembangkan di Rohil,” terangnya.

Ia menjabarkan untuk visi salah satunya pelayanan publik harus berdasarkan paradigma memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Peningkatan kualitas pelayanan publik tidak bisa dilakukan secara terpisah dari berbagai pihak. Harus ada perpaduan dari berbagai bagian yang menjadi pilar dari pelayanan publik itu sendiri, termasuk dari pimpinan dan pelaksananya. Kualitas publik tidak bisa ditingkatkan hanya dengan inisiatif dari pimpinan atau pelaksana semata, melainkan harus digabungkan dengan kebutuhan masyarakat.

Selain optimalisasi pelayanan publik, juga disampaikan mengenai pendapatan asli daerah (PAD) dengan memperkuat sumber pendapatan. Sebab, menurut dia, Rohil merupakan merupakan salah satu kabupaten terkaya di Riau, yang kaya akan sumber daya alam seperti migas. Selain sektor migas, kekayaan alam lain yang dimiliki bumi Rohil adalah potensi perkebunan kelapa sawit dan karet. Sedangkan kekayaan hasil pertanian yang harus dikelola dengan baik yakni sektor pertanian seperti padi merupakan sumber pangan dan sektor perikanan baik laut maupun budidaya dan sektor pariwisata.

Namun kata Afrizal, kekayaan alam dari berbagai sektor tidak berdampak positif terhadap tingkat kemiskinan di Rohil.

“Kondisi ini semakin diperparah dengan jatuhnya harga karet dan anjloknya harga minyak dunia dan minyak sawit sehingga diperlukan langkah yang cepat dan tepat dari kebijakan Pemkab Rohil dalam hal pengelolaan kekayaan alam yang melimpah,” katanya.

Sedangkan untuk membangun sumber daya manusia (SDM) perlu diberikan perhatian serius melalui bidang pendidikan dan kesehatan sehingga tidak ada lagi alasan tidak  punya dana untuk melanjutkan sekolah.

“Jangan ada lagi anak daerah yang tidak bisa berobat hanya karena tidak punya uang,” katanya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut menurutnya diperlukan pemetaan mulai dari tingkat kepenghuluan sehingga diperoleh data dan kondisi yang ril, tidak hanya data yang bersifat administratif laporan, tetapi benar benar realistis.

Sedangkan terkait pembangunan insfratruktur jalan masih banyak jalan jalan yang rusak di beberapa kecamatan, sehingga ini diperlukan penanganan serius, pembangunan harus merata di semua daerah, tidak hanya berpusat di satu daerah. Pembangunan juga harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan berkualitas sehingga masyarakat benar benar dapat merasakan dan menikmati pembangunan. Pemimpin harus memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan daerah.(ted)

Laporan SOLEH SAPUTRA dan ZULFADLI, Pekanbaru dan Bagansiapiapi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook