PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pengurus Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada Kedokteran (Kagama Dok) dilantik akanhari ini di Hotel Pangeran, Ahad (7/8). Diharapkan, Kagama Dok dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk bangsa dan negara.
Hal ini disampaikan Ketua Panitia Pelantikan Pengurus Kagama Dok dr Dasdo Antonius Sinaga SpJP(K) FIHA FAsCC.
“Tujuan dari Kagama Dok adalah selain unuk menjalin silaturahmi antar alumni fakultas kedokteran UGM, juga membina kerjasama dengan pemerintah, organisasi profesi, dan organisasi kemasyarakatan lainnya. Lewat Kagama Dok, diharapkan seluruh alumni bisa menerapkan ilmu dan keahlian di bidang kedokteran yang dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa dan negara,” katanya.
Selain itu, ia juga memaparkan pelantikan berlangsung dalam bentuk simposium kedokteran. Agenda ini akan dihadiri oleh Ketua Umum Kagama Dok, yang saat ini menjabat sebagai kepala BKKBN nasional dr Hasto Wardoyo SpOG(K), dan Sekretaris Jendral Kagama Dok dr Yanri Wijayanti S PhD SpPD KPTI FINASIM.
Dr Yanri mengungkapkan, ada 29 dokter umum dan dokter spesialis yang dilantik menjadi pengurus Kagama Dok periode 2022- 2027 dan akan diketuai Dr dr Tubagus Odih R Wahid SpBA(K)Dig MKM FISQua.
Dipaparkannya, pelantikan ini dikemas dalam acara simposium kedokteran yang menyangkut isu stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Diharapkan seluruh dokter peserta kegiatan bisa meningkatkan kepedulian dan memberikan intervensi yang cepat, sesuai dengan program pemerintah dalam wadah BKKBN.
“Selain itu, topik kegawatdaruran merupakan bahan pembelajaran penting bagi seluruh dokter, hal ini menjadi alasan poin utama dalam simposium 1 hari ini,” imbuhnya.
Tak hanya itu, dr Dasdo menambahkan, di tahun 2020-2021, pemahaman masyarakat tentang virus corona, gejala penyakit, dan penanganannya masih belum tersebar di masyarakat. Kagama Riau besama dengan Kagama nasional melalukan banyak webinar untuk penyebaran edukasi. Hal yang berkesan baginya adalah sewaktu Kagama membuka forum konsultasi online (jarak jauh) antara dokter dan pasien atau keluarga yang terinfeksi Covid-19 via grup Whatsapp dan komunikasi telepon.
“Waktu itu, tidak berhenti menjawab pertanyaan dari handphone. Beberapa pasien atau keluarganya meninggal di rumah dan di rumah sakit, sebagian besar sembuh. Pengalaman ini membuktikan pentingnya peran alumni Gajah Mada untuk menerapkan ilmu dan bermanfaat bagi bangsa dan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Dr dr Tubagus Odih R Wahid SpBA(K)Dig MKM FISQua berharap agar para Alumni dapat berperan aktif sesuai keahliannya khususnya dalam pelayanan Kedokteram dan Kesehatan masyarakat.
“Juga tentu sebagai tenaga medis harus dapat berkolaborasi dengan program pemerintah, sehingga sinergisitas antara pemerintah dan tenaga medis khususnya para alumni Kagama Dok Riau berjalan dengan baik dan optimal,” pungkasnya.(anf)