Bupati Panen Semangka Milik Sadikin

Riau | Kamis, 06 September 2018 - 19:30 WIB

Bupati Panen Semangka Milik Sadikin
PANEN SEMANGKA: Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi panen semangka di lahan milik warga yang tengah mengalami masa peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Dayun, Selasa (5/9/2018).

SIAK (RIAUPOS.CO) - WAJAH gembira terpancar dari muka Sadikin, warga Kampung Sawit Permai, Kecamatan Dayun Kabupaten Siak. Di mana kebun semangka miliknya dikunjungi oleh orang nomor satu di Kabupaten Siak. Sadikin bersama warga yang lain menyambut hangat kedatangan Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi yang didampingi Camat Dayun Ricko Riyanto.

Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

“Alhamdulillah hari ini (kemarin) kami sangat senang sekali bisa Pak Syamsuar hadir,  untuk sama-sama ikut memanen buah semangka di tempat kami,” kata Sadikin dengan wajah gembira, Selasa (4/9).

Dihadapan Syamsuar, Sadikit menyebut  luas  kebun semangka yang dia tanam, saat ini  mencapai  setengah hektare lebih.  Ini untuk masa uji coba dalam rangka mendukung kegiatan replanting kebun sawit miliknya yang totalnya memiliki luas mencapai 10 hektare. 

“Alhamdulillah, uji coba tanam buah semangka ini membuahkan hasil, ini saya lakukan mendukung kegiatan replanting lahan sawit kita,” kata Sadikin. 

Sementara itu Bupati Siak H Syamsuar, seusai memanen buah semangka mengatakan, dirinya juga mengharapkan agar diadakannya sosialisasi kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah, ataupun lahan yang akan direplanting untuk bisa digunakan sebagai lahan pertanian buah-buahan serta sayuran yang manfaatnya sangat besar.  Baik secara ekonomis maupun ekosistem. 

“Hal seperti ini harus disosialisasikan kepada masyarakat agar mereka tau serta mereka bisa memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah maupun kebun untuk bisa dimanfaatkan dengan sebaik baiknya,” ungkap Syamsuar.

Sebab lanjut dia,  menjelang masa produksi kelapa sawit ada jeda kekosongan pendapatan petani. Sehingga jika dibuat pola tumpang sari, ini akan mengisi kekosongan jeda pendapatan tersebut.

“Ada tambahan secara ekonomi,  karena ini kan ada kekosongan lebih kurang 3 tahun.  Ya bisa apa saja tumpang sarinya,  bisa pisang,  bisa semamgka,  bisa melon.  Yang jelas dia tidak mengganggu tanaman inti, “ pungkasnya.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook