ROHUL (RIAUPOS.CO) -- Penyambutan bulan Ramadan 1440 H yang sudah menjadi tradisi adat yang turun temurun dalam acara potang bolimau dipusatkan di Water Front City (WFC) Puja Sera di tepi Sungai Batang Lubuh Pasirpengaraian, Ahad (5/5) pukul 16.00 Wib disambut luar biasa ribuan masyarakat dari penjuru desa yang ada di Kabupaten Rokan Hulu.
Bahkan masyarakat luar seperti Pekanbaru dan kabupaten tetangga seperi Padang Lawas ikut bersama Pemerintah Kabupaten Rohul, tokoh adat dan masyarakat dalam acara rutin tahunan sehari sebelum masuknya bulan Ramadan.
Acara potang bolimau dibuka Bupati Rohul H Sukiman ditandai dengan pelepasan 100 ekor burung merpati secara simbolis dilakukan bersama Sekda Rohul H Abdul Haris SSos MSi, tokoh masyarakat H Syarifuddin Nasution.
Juga ikut Ketua TP PKK Rohul Hj Peni Herawati Sukiman, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Rohul Hj Neti Herawati Haris, Asisten II Setda Rohul Camat Rambah Fhatanalia Putra SSos dan perwakilan tokoh adat, dan tokoh agama.
Usai pelepasan burung merpati, orang nomor Satu Rohul menyerahkan bantuan untuk puluhan anak yatim di Kecamatan Rambah. Kemudian bupati melanjutkan mengusapkan air limau yang telah diramu di dalam sebuah panci yang disiapkan ke arah bagian rambut.
Bahkan mantan Dandim Indragiri Hilir itu ikut memandikan air limau kepada anak yatim secara serentak dilakukan bersama sekda, Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua DWP Rohul.
Sebelum menuju lokasi acara potang bolimau, bupati bersama rombongan diarak dengan berjalan kaki dari Masjid Jamik Desa Babussalam setelah melaksanakan Salat Ashar berjamaah. Setiba di lokasi acara, bupati bersama rombongan disambut persembahan pencak silat.
Bupati Rohul H Sukiman menjelaskan, acara potang bolimau ini merupakan tradisi tetua adat, nenek moyang dan masyarakat Melayu Pasirpengaraian yang rutin dilaksanakan sehari menjelang masuknya bulan Ramadan.
Dengan tujuan utama, mandi bolimau secara simbolis untuk membersihkan diri dan hati yang suci dalam menghadapi Ramadan.
‘’Makna potang balimau ini, memandikan badan mulai dari ubun-ubun kepala sampai ke ujung kaki untuk membersihkan diri dan hati, sehingga secara makrifatnya resapan air limau yang dicambur ramuan dengan bau wangi yang harum dapat menggugurkan sifat iri, dengki dan sombong. Sehingga tinggallah jiwa dan hati yang bersih dalam melaksanakan ibadah puasa,’’ terangnya.(adv)