MENJAJAL JALAN TOL PEKANBARU-DUMAI

Jalan Bebas Hambatan Membelah "Hutan" Sawit

Riau | Selasa, 01 Oktober 2019 - 18:06 WIB

Jalan Bebas Hambatan Membelah "Hutan" Sawit

Lihat Video Progres Pembangunan Tol Pekanbaru-Dumai

Pertengahan Agustus lalu, tepatnya HUT ke-72 RI, tepat 17 Agustus. Riau Pos juga berkesempatan melihat langsung pintu tol pertama. Merupakan gerbang tol yang akan menghubungkan jalan bebas hambatan tersebut. Masuknya dari Muara Fajar, sebelum jalan masuk tempat pembuangan sampah (TPU).  Ruas menuju gerbang tol ini bakal disebut nantinya jalan lingkar Pekanbaru. Berada di bawah kewenangan Pemko Pekanbaru. Melintasi Rumbai, Tenayan Raya hingga Kubang. Jarak dari ruas jalan nasional ke gerbang tol melewati jalan lingkar ini 1,6 km. Sedang dikerjakan HK pengerasan jalan dan aspal mulusnya. Sesuai penugasan dari kementerian terkait.


“Fisik sampai Juli sudah hampir 60 persen secara keseluruhan dari 131 km ini,” kata Direktur Utama HK Bintang Perbowo kepada Riau Pos.

Disinggung kapan tuntas pekerjaan dan apakah akan dibuka untuk umum segera di seksi satu Pekanbaru-Minas misalnya, akhir tahun ini? “Buka untuk umum kami harus minta izin ke PU (kementerian) dulu. Misal seksi 1, kami mau tapi harus minta izin PU, kami tak punya kewenangan untuk itu,” jelasnya.

Bagian dari ruas tol Tran Sumatera, Pekanbaru-Dumai dijelaskannya memang ditargetkan pada November bisa tuntas untuk dioperasikan. Di mana secara menyeluruh lahan-lahan sudah disiapkan. Meskipun masih ada kendala pembebasan, diakui Bintang, di mana ada titik-titik kecil yang berproses untuk diselesaikan.

“Mulai ganti rugi lahan, pemindahan pipa CPI, juga ada beberapa lahan belum bebas kaitan dengan kehutanan. Itu di interchange yang panjang di seksi 6, in sya Allah bisa tuntas semua,” bebernya tepat di bawah gerbang tol kepada Riau Pos.

Memang pembahasan dengan dirut masih seputar rencana dan target-target. Termasuk berencana meminta waktu dan kesediaan Presiden Joko Widodo untuk hadir saat peresmian dibukanya tol Pekdum ini nanti.

“Tentu waktunya harus pas. Kami akan memohon kepada beliau (Presiden Jokowi, red) untuk hadir nantinya,” kata Bintang Perbowo lagi.

Sementara itu, dengan sudah dikerjakannya tol Pekdum dan menunggu rampung, Dirut HK ketika disinggung mengenai progres tol Pekanbaru-Padang mengakui perkembangannya masih pelan. Ruas tol yang dimulai di sisi Padang tersebut baru tuntas pekerjaan sepanjang 4,5 km diawali pembebasan lahan dan membentuk ruas jalan.

“Pekanbaru-Padang belum, kami akan ke sana dengan kepala komisaris untuk menemui pemda setempat. Dimulai di Padang, di sana sudah 4,5 km,” jelasnya.

Mengenai tol, memang tak sedikit yang berharap dapat segera difungsikan. Namun ada pula menyayangkan dengan pembangunan ini. Misal kekhawatiran lumpuhnya perekonomian kecil di sepanjang jalan lintas utara. Pedagang rumah makan di wilayah Minas misalnya, Ade Robet (43). Ia khawatir jika ruas jalan tol tuntas, nantinya sopir truk yang biasa singgah makan dan istirahat tidak ada lagi.

“Tentu mobil truk dan lainnya akan lewat tol, siapa yang singgah lagi di kedai kami,” kata Robet mengeluhkan keberadaan tol bagi pendapatannya.

Warga lain yang ditemui Riau Pos di Pekanbaru dan bekerja di Dumai, Angga mengaku sangat senang dengan rencana pemerintah bangun jalan tol yang menghubungkan Pekanbaru-Dumai. Karena menurut pria yang kini tengah kuliah di salah satu kampus di Pekanbaru, tiap akhir pekan ini dia memang harus bolak-balik Dumai dan Pekanbaru.

“Kalau ada tol tentu lebih ringkas waktu yang diperlukan. Karena kebetulan istri dan keluarga saya di Pekanbaru,” katanya.

Ruas tol Pekdum keseluruhan sepanjang 131 km terdiri dari enam seksi. Melewati lima kabupaten dan kota membentang dari daratan hingga wilayah pesisir Riau. Keseluruhan, progresnya sudah mencapai 92 persen untuk lahan dan 54,46 persen untuk konstruksi. Lahan yang tuntas secara keseluruhan di seksi 6, berlokasi di Dumai, 100 persen. Namun konstruksi baru 55 persen. Sementara konstruksi tertinggi sudah tuntas di sisi awal, atau Pekanbaru-Minas sebesar hampir 80 persen dengan lahan sudah 99,19 persen selesai.

Manajer Pelaksanaan dan Teknik HK Bambang Ismono mengatakan pekerjaan pembangunan jalan tol berat. Namun dia optimis tol Pekdum diperkirakan dapat tuntas dengan estimasi bisa dilewati pada pertengahan 2020.

“Sampai akhir tahun ini, total tuntas mungkin belum 100 persen. Tapi kami yakin Juni 2020 bisa tuntas, pekerjaan ini berat, karena ruas jalan dibuat dari awal,” ungkapnya.

Menurutnya dalam pekerjaan pembangunan jalan tol, asalkan badan jalan siap, maka perkerasan bisa cepat. Bahkan kalau badan jalan tuntas, menurutnya sepekan saja bisa beberapa kilometer pengerasan.

“Yang lama memang bikin badan jalan itu,” tambahnya.

Bambang menjelaskan pula perihal jalur tol Pekdum selain menghubungkan dengan provinsi tetangga Sumut. Ia menyebut nantinya disiapkan jaringan jalan tol yang menuju Padang (Sumbar) dengan Jambi via Rengat.

 “Juga akan ada jaringan jalan tol. Lokasinya di Simpang Panam (Simpang Garuda Sakti, red). Jadi akan mengkoneksikan ke tol Pekdum, tol Padang dan tol Rengat,” jelasnya sembari memperlihatkan peta jaringan dimaksud.

Memang tampak pada peta yang diperlihatkannya, ada jaringan tol di mana dari gerbang tol di Muara Fajar melewati jalan lingkar dan keluar ke ruas jalan nasional. Kemudian menuju jalan Garuda Sakti dari Arengka II ada semacam titik yang  berpusat di simpang Garuda Sakti-Soebrantas-Kubang. Disinggung progres perihal koneksi tiga ruas tol dimaksud, khususnya Padang dan Rengat, dijelaskan Bambang sekarang sedang disiapkan.

Menurut pihak HK lagi, untuk arah Padang seperti dijelaskan sang Dirut, memang sedang dikerjakan dari sisi Padang, Sumbar. Kemudian sisi menuju Rengat, kata Bambang, sekarang tengah feasibility study (FS).

 “FS sudah. Sekarang dioptimasi lagi, trase mana, ketemu daerah rawa yang nanti makan biaya mahal. Patok juga sudah mulai dipasang untuk Pekanbaru-Rengat. Tapi ini (Pekdum, red) dulu, baru itu,” jelasnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook