SIAK (RIAUPOS.CO) - Acara budaya yang sudah turun temurun dilaksanakan di tengah masyarakat Siak dan digelar rutin setiap tahun oleh Pemkab Siak sejak lima tahun terakhir, Ghatib Beghanyut, pada tahun ini kembali digelar, Kamis (1/11) malam.
Berjalan khusuk dan penuh khidmat. Sayangnya pada malam Jumat kemarin kegiatan Ghatib Beghanyut dilakukan tidak seperti biasanya, sebab kondisi cuaca yang tidak memungkinkan membawa peserta zikir dan doa bersama dengan kapal menyusuri Sungai Jantan (Siak, red) seperti seremoni biasanya.
Pembatalan dilakukan beberapa menit sebelum pelaksanaan, tersebab hujan yang turun tidak kunjung reda. Sementara peserta dominan adalah tokoh masyarakat yang notabene sudah berusia di atas paruh baya. Akhirnya kegiatan dilaksanakan di aula Pelabuhan Lasdap, Siak Sriindrapura di tepi Sungai Siak.
Dihadiri langsung Bupati Siak H Syamsuar, Wabup Siak H Alfedri, Sekdakab Siak H T Said Hamzah serta seluruh pejabat Pemkab Siak. Juga hadir Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Siak Datuk Sri Wan Said dan jajaran pengurus LAMR Siak, hadir pula unsur Kepolisian di lingkungan Polres dan Polsek Siak. Seluruhnya mengenakan pakaian putih-putih lengkap dengan kopiah.
Dengan pelaksanaan Ghatib Beghanyut tahun ini yang tidak digelar menyusuri Sungai Siak menggunakan kapal diiringi sampan, menurut Kepala Dinas Pariwisata Siak Fauzi Asni sepenuhnya tidak menghilangkan makna dari kegiatan ini sendiri. “Kan situasional. Banyak pertimbangan kalau tetap digelar di sungai dengan kondisi cuaca hujan sekarang,” ujarnya sesaat sebelum acara.
Hujan turun di Kota Siak sejak Kamis siang, intensitasnya deras. Menyambut senja, rintik demi rintik tak henti turun hingga baada Isya, sesuai jadwal dimulainya acara. Sehingga diputuskan di dalam ruangan saja.(adv)