“Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker,” ajaknya.
Selain pasien yang meninggal dunia, juga terdapat penambahan 167 pasien positif Covid-19. Dengan demikian, total pasien positif di Riau sebanyak 27.592 orang.
“Untuk pasien sembuh, bertambah 141 orang. Sehingga total pasien yang sudah sembuh sebanyak 25.434 orang. Dari total pasien positif, yang menjalani isolasi mandiri 919 orang dan yang dirawat di rumah sakit 593 orang,” paparnya.
RSUD AA Daftarkan 2.200 Nakes untuk Divaksin
Vaksin perdana telah dilaksanakan di Provinsi Riau pada Kamis (14/1) lalu. Selanjutnya, pemerintah telah mencanangkan bahwa yang akan divaksin selanjutnya adalah tenaga medis. Termasuk juga seluruh tenaga medis di RSUD Arifin Achmad (AA). Dimana dalam waktu dekat, RSUD rujukan se-Provinsi Riau itu akan melakukan suntik vaksin untuk 2.200 lebih tenaga medis serta staf yang bekerja di sana.
Hal itu disampaikan Direktur Utama (Dirut) RSUD AA dr Nuzely Husnedi kepada Riau Pos, Selasa (19/1). Dikatakan Nuzely, pihaknya telah mendaftarkan seluruh pegawai ke Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Nantinya, setelah pegawai yang didaftar mendapat SMS blast (layanan pesan siar) oleh pihak Diskes, maka akan langsung dilaksanakan vaksin.
“Saya sampaikan (ke Diskes) saya daftarkan semua staf saya. Nanti akan saya vaksin mereka di sini sendiri. Tentu sesuai standar. Caranya bagaimana, saya buat panitia sendiri. Tadinya saya tidak mau membuat vaksin di sini. Karena kan di puskesmas bisa. Tapi karena kemarin sudah dicoba pegawai, antre di puskesmas bisa berjam-jam dan mengganggu ke pekerjaan pegawai, maka saya buatkan saja agar bisa vaksin di RSUD,” sebut Nuzely.
Selain alasan antre, Nuzelly mengatakan di saat situasi pandemi Covid-19 saat ini, ada banyak pekerjaan yang tidak bisa ditinggal pegawai. Termasuk juga memperhitungkan masalah pelayanan. Jika 10 saja pegawai dalam sehari yang harus meninggalkan RS dalam jangka waktu berjam-jam, maka secara otomatis akan menggangu terhadap pelayanan pihaknya. Karena tidak ingin itu terjadi, dia berinisiatif melaksanakan vaksin sendiri.
“Karena kan kemarin untuk vaksin perdana di sini. Nah, kami punya SDM yang bisa menjadi vaksinator, kami punya ahli. Di sini banyak ahlinya. Bahkan ada dari kami yang menjadi mentor untuk vaksinator yang ada di luar. Makanya hari ini, saya rapat bersama staf dan membuat skema serta rencana pelaksanaan vaksin agar tidak mengganggu pelayanan. Karena yang penting itu bagaimana proses vaksinasi pegawai, tidak berpengaruh terhadap pelayanan,” tegasnya.
Saat ditanya kapan pihaknya akan melaksanakan kegiatan tersebut, Nuzelly memperkirakan bakal dilaksanakan dalam pekan ini. Pihaknya masih harus berkoordinasi dengan pihak Diskes Kota Pekanbaru sembari membuat simulasi ketika dilaksankan vaksin. “Nanti kami lihat, sekali vaksin itu bisa dilakukan terhadap berapa orang? Mungkin 10 atau 5. Yang penting itu tadi, tidak membuat pelayanan terganggu. Karena itu tujuannya,” tambahnya.(sol/nda)