RIAUPOS.CO - USAI melakukan peninjauan, Kepala Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Rohil, H Wazirwan Yunus S Sos Msi memiliki banyak pengetahuan tentang kondisi daerah pesisir pantai khususnya yang berada di perbatasan. Sebagian besar daerah pesisir pantai selalu diidentik sebagai daerah yang terisolir dan terpencil.
‘’Harus diakui, fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia di daerah pesisir terlebih di perbatasan sangat minim sekali,’’ kata Kepala Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Rohil, H Wazirwan Yunus S Ssos Msi yang ditemui Riau Pos, Selasa (1/12) di Bagansiapi-api.
Misalnya, tambah Wazirwan, daerah pesisir di perbatasan di wilayah Kabupaten Rohil belum tersedia infrastruktur baik jalan maupun jembatan yang memadai. Selain itu, belum terjangkau jaringan arus listrik yang memada. Termasuk fasilitas sarana dan prasarana lainnya.
‘’Dengan keterbatasan fasilitas sarana dan prasarana itulah daerah pesisir di perbatasan kerap sebagai daerah terpencil dan tersolir,’’ kata Wazirwan.
Berkaitan dengan itu, lanjut Wazirwan, pihak BPP Kabupaten Rohil telah menyiapkan sejumlah kebijakan dalam mengoptimalkan daerah pesisir di perbatasan tersebut. Salah satu diantaranya yakni mencoba membentuk tim terpadu pembangunan di kawasan perbatasan.
‘’Kita coba tahun 2016 ini, tim terpadu itu sudah harus terbentuk,’’ kata Wazirwan.
Tim terpadu ini, tambah Wazirwan, melibatkan semua unsur satuan kerja perangkat daerah yang berada di wilayah Kabupaten Rohil. Diantaranya terdapat dari unsur bina marga, cipta karya, kesehatan, pendidikan, pertanian, perikanan dan perkebunan serta lainnya.
Jadi, lanjut Wazirwan, semua satker tersebut menyusun programnya masing-masing dan diterapkan secara bersama di daerah pesisir itu. ‘’Semua dilakukan serentak. Sehingga daerah terpencil di perbatasan menjadi cepat terbuka,’’ kata Wazirwan.(adv/b)