BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kabupaten Bengkalis menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Jalan Ahmad Yani dan Kantor DPRD Bengkalis Jalan Antara, Senin (1/8).
Pantauan lapangan, sedikitnya ada 20-an orang mahasiswa dengan mengusung pamflet dan spanduk berisikan tuntutan kepada Pemkab dan DPRD Bengkalis agar memperhatikan nasib rakyat yang saat ini sedang kesulitan.
Di Kantor Bupati, rombongan mahasiswa diterima Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso dan Sekda Butami HY, Kadiskomplimfotik Hendrik, Kadis Perindag Zulfan dan sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemkab Bengkalis.
Koordinator Umum (Kordun) Aliansi Mahasiswa Bengkalis, Aidil Arif menyampaikan aspirasi masyarakat yang saat ini sedang kesulitan ekonomi akibat murahnya harga TBS Sawit dan juga tingginya harga kebutuhan pokok.
"Kami mengharapkan bisa berdialog dengan Bupati Bengkalis, biar aspirasi kami ini disampaikan kepada pemerintah Riau dan pusat," ujarnya.
Unjuk rasa mahasiswa meminta ada langkah konkret dari pemerintahdi berbagai sektor yang kini banyak catatan hitam terkait isu yang berkembang serta permasalahan yang ada di Kabupaten Bengkalis.
"Kami meminta kepada Ketua DPRD pada saat berdialog nanti dihadirkan Bupati Bengkalis, bersama-sama kita membahas atas apa permaslahan yang belum terselesaikan," ucap mahasiswa lagi.
Beberapa menit mahasiswa menggelar orasi di depan Kantor Bupati Bengkalis, langsung disambut Wabup Bengkalis Bagus Santoso didampingi Sekda Bengkalis H Bustami HY.
"Bengkalis Bermassa apa yang kita dapat, terhadap siapa yang ditujukan kita tidak tahu. Saya mengajak kawan-kawan, kita serukan bersama bahwa kita bersama adalah mahasiswa membela kebenaran demi masyarakat," tegas Aidil Arif, Kordum dalam orasinya.
Sedangkan Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso juga menyampaikan, terkait tuntutan mahasiswa terkait harga sawait dan langkanya minyak goring. Bupati Bengkalis sudah mengambil langkah dan sudah mendatangi pabrik pabrik sawit. Supaya didata perusahaan yang ada di Bengkalis, berapa yang di hasilkan, berapa yang diproduksi.
"Insya Allah dalam waktu dekat apabila ada sekitar 7.000 hektare kebun sawit, pemerintah akan membuat pabrik sawit melalui APBD Bengkalis," ucap Bagus Santoso.
Terkait antrean roro lanjut Wabup, Pemerintah Bengkalis sudah mengambil beberapa langkah di antaranya, yang pertama pihaknya bersyukur masih banyak daerah yang belum seperti Bengkalis.
"Kami sudah siapkan bagai mana masyarakat menjadi tentram, Insya Allah kami untuk tahun ke dua kami persiapkan," ujarnya.
Sedangkan, untuk tambak udang itu merupakan usaha untuk membangkitkan perekonomian masyarakat soal perizinan akan ditertibkan.
Saat di depan Kantor DPRD Bengkalis Jalan Antara, para pengunjuk rasa kembali beorasi dengan menyampaikan, hari ini mahasiswa menyampaikan keluhan masyarakat tentang masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan.
Tak lama berorasi, Ketua DPRD Bengkalis Khairul Umam menyampaikan, pihaknya mengapresiasi semua kegiatan adik adik mahasiswa tersebut.
"Kami akan terima semua tuntutan yang telah diberikan dan kami akan membahas tuntutan di dalam rapat. Semoga atas apa langkah yang kita ambil bertujuan untuk kesejahteraan rakyat," ungkapnya.(ksm)