Berjibaku di Gambut Dalam

Riau | Jumat, 02 Agustus 2019 - 09:49 WIB

Berjibaku di Gambut Dalam
Sumber: SIPONGI, MNLHK.GO.ID Grafis: ADRI/ANNAS

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) masih terus terjadi di Riau. Tim Satgas Karhutla berjibaku memadamkan api di lokasi lahan gambut. Tim memerlukan air yang banyak. Sebab saat api di permukaan sudah padam, ternyata di dalam tanah gambut masih menyala hingga mengeluarkan hawa panas dan asap. Yang paling parah terjadi di Kabupaten Siak dan Pelalawan.

 


Di Siak ada tiga lokasi. Titik api baru terdapat di Km 3 Dayun lahan milik warga. Meski kebakaran tidak banyak, namun upaya pemadaman terus dilakukan guna mencegah kebakaran meluas. Tim gabungan yang mendapatkan  laporan langsung turun melakukan pemadaman. Sebelum api melebar dilakukan pemblokiran area lokasi kebakaran. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak Syafrizal mengatakan, di Kabupaten Siak pada Riau level confidence BMKG terdapat tiga titik. Saat ini tim  Manggala Agni  kembali turun melakukan pendinginan di lokasi di km 80 dan km 3 Dayun serta Sri Gemilang Koto Gasib.

 

"Hari ini (kemarin, red) pemadaman dilakukan tiga lokasi yang dibagi damkar BPMD di Dayun km 80 dan km 3 oleh klaster Mempura. Lokasi di Sri Gemilang oleh klaster Siak dan Koto Gasib, serta Mengkapan  klaster Sungai Apit dibantu tim gabungan lainnya," jelas Syafrizal, Kamis (1/8).

Sementara Kepala Manggala Agni Ikhlas menuturkan sulitnya memadamkan api di lahan gambut, karena ketebalan cukup dalam, ditambah lagi kencangnya tiupan angin.  "Karena saat sedang melakukan pemadaman, tiba-tiba lahan yang di sisi lain telah padam kembali menyala. Ini disebabkan di dalam gambut api masih belum padam. Pemadaman terus di lokasi yang terbakar," ungkapnya.

Di Kabupaten Pelalawan karhutla kembali meluas. Berdasarkan, satelit Terra dan Aqua kembali menemukan 39 titik panas (hot spot) confidence di atas 70 persen. Hot spot yang diperkirakan menjadi fire spot (titik api) tersebut berada di tiga lokasi. Yakni Kecamatan Langgam, Pangkalan Kuras, dan Kuala Kampar. Di mana Pangkalan Kuras sebagai pemuncak dengan 22 titik. Sementara Kecamatan Kuala Kampar terdapat 9 titik dan Kecamatan Langgam sebanyak 8 titik. Kebakaran ini menyebabkan kabut asap masih bertahan dan juga mempengaruhi kualitas udara yang berdampak pada kesehatan masyarakat. (sol/amn/rir/wik/ind/ted)

>>> Selengkapnya baca koran Riau Pos

Editor: Arif Oktafian









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook