Timsus tersebut lanjutnya merupakan sekelompok orang yang dipersiapkan oleh BNN yang diharapkan menjadi garda terdepan pemberantasan narkoba di Kota Dumai. “Kami tidak ingin Dumai dijadikan sindikat Narkoba International. Bakal ada tim khusus kami siapkan di sini. Sebelum bertugas dibekali bahan dan informasi. Di beberapa daerah ini sudah berjalan,”katanya. Brigjen Suwandi menyebutkan, posisi Dumai sebagai daerah lintas batas yang dikunjungi ratusan kapal-kapal asing menjadikan peluang keluar masuk barang haram tersebut terbuka lebar.
Ditambah lagi dengan banyaknya pelabuhan tikus, menjadikan salah satu pintu gerbang Indonesia ini sangat rawan disusupi narkoba. ‘’Di pelabuhan resmi saja bisa kecolongan, bagaimana pelabuhan tidak resmi?”paparnya.
Ia menyebutkan, pemerintah sejak 2015 lalu telah menyatakan sikap bahwa Indonesia sebagai Darurat Narkoba, karenanya ia mengajak seluruh elemen bangsa, baik aparat penegak hukum, ormas dan masyarakat tetap komit memerangi narkoba.
“Mafia ada di mana-mana. Karenanya ormas Pekat IB harus di depan mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi narkoba, jangan mau kalah sama sindikat,”tuturnya.(men/nto)