Untuk itu, seluruh pengurus yang baru dilantik harus dapat memberikan pengajaran menyangkut adat. Generasi muda ajak duduk bersama melalui lembaga adat atau melalui orang tua masing-masing untuk melestarikan adat dan budaya yang ada” pesan Burhanuddin.
Dengan penguatan terhadap adat istiadat dan agama, Burhanuddin yakin hal tersebut sebagai langkah strategis dalam upaya menangkal dan membentengi generasi muda dari pengaruh negatif seperti yang saat ini sedang marak-maraknya yakni pengaruh narkoba dan faham radikalisme.
“Apalagi pada akhir tahun 2015 sudah diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang ditandai dengan persaingan global, maka dibutuhkan sebuah pondasi yang kuat. Budaya melayu dan penguatan agama merupakan kunci penting dalam menangkal pengaruh persaingan global, hal tersebut selaras dengan petuah orang-orang tua dan para pendahulu, Tuah sakti hamba negeri, Esa hilang dua terbilang. Patah tumbuh hilang berganti, tak kan melayu hilang di bumi” pungkasnya.(adv/a)