Selama setahun di bertugas di Pekanbaru, Hardi juga mengaku terkesan dengan pemeliharaan budaya Melayu di Bumi Lancang Kuning ini. Terlihat dalam acara resmi dan acara apapun itu masih kuat. ‘’Dari adanya tari persembahan, ini menggambarkan nilai adabnya tinggi. Kalau di Malaysia ada, hanya saja tak ada tepak sirih,’’ ungkapnya.
Hardi juga menyampaikan tugas dan fungsinya ke manajemen Riau Pos selama bertugas menjadi Konsul dari Malaysia. ‘’Jadi kami juga menyampaikan fungsi dan peranan konsulat itu apa, agar masyarakat awam tahu dan tugas yang lebih besar itu adalah mempererat hubungan Malaysia dengan Indonesia,’’ bebernya.
Saat ini disampaikan Konsul Malaysia, di Riau ini ada sekitar 260 warganya, 222 di antaranta adalah pelajar dan sisanya adalah pekerja dan staf Konsul. Dia juga mengimbau kepada warga Malaysia yang belum terdaftar untuk segera mendaftarkan diri ke konsulat.
CEO Riau Pos Group Makmur menyebutkan kunjungan ini adalah bagian dari silaturahim. Apa yang bisa dikerjasamakan, maka Riau Pos membantu. ‘’Apalagi kita merupakan dua negeri yang serumpun, dari segi budaya banyak kesamaan, dan ini satukan dalam iven bersama,’’ ujar Makmur.
Khususnya, dalam menggali dan melestarikan budaya Melayu di Indonesia. Ditegaskan Makmur juga, bahwa Riau Pos ini menjadi media yang fokus terhadap kebudayaan Melayu, dan juga menjadi media yang sering memberikan penghargaan kepada seniman Melayu.
Termasuk juga kemelayuan itu terlihat dari gedung 12 lantai yang dibangun, dengan tetap membuat selembayung di bagian bangunannya. ‘’Kami akan terus menggali budaya Melayu, baik melalui iven-iven yang dibuat maupun ditunjukan dengan membuat tempat khusus seperti Madah Poejangga. Jadi banyak sebenarnya yang mau dibuat untuk dikerjasamakan, apalagi dalam dua pekan ke depan Indonesia masuk kedalam MEA,’’ ungkapnya. Usai pertemuan ini, Konsulat Malaysia dengan Manajemen Riau Pos Group bertukar cenderamata.(gus)