Sebanyak 15 peserta dilatih dan dibekali ilmu jahit menjahit dari tingkat dasar ke terampil, seperti pakaian blus, celana, baju kurung dan rok selama 13 hari. Para peserta diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan untuk menopang kehidupan sehari-hari, paling tidak untuk kebutuhan pakaian tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk upah jahit.

“Saya minta, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan terus  berkomunikasi dengan provinsi untuk pelaksanaan kegiatan dalam memberdayakan perempuan supaya dapat memacu pembangunan juga meningkatkan ilmu pengetahuan keterampilan agar dapat diteruskan  dilaksanakan di tempat masing-masing,” jelasnya.

Cokro meminta para peserta dapat meningkatkan pendapatan dan  sedekahkan ilmu kepada para sanak famili, tetangga, supaya lebih bermanfaat. ‘’Dengan memberikan atau membagikan ilmu diri kita bisa menjadi hebat,” ujarnya.

Dengan terlaksananya kegiatan tersebut, sudah saatnya kaum ibu selaku pencari nafkah utama dalam keluarga diberikan kesempatan agar dapat berperan dalam bidang ekonomi untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender. ‘’Dengan ini maka kami menyukseskan program lima pilar pembangunan Kabupaten Kampar,” sebutnya.

Para peserta yang ikut menjahit itu juga diberi hadiah sebagai peserta terbaik, pertama dari Kecamatan Kampar, terbaik kedua dari Rumbio Jaya, ketiga juga dari Kampar.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Hj Elis Suryani SE menyampaikan bahwa peserta menjahit memang diambil dari warga masyarakat kurang mampu namun mereka menjadi pelaku utama dalam mencari nafkah, maka melalui kegiatan ini diharapkan dapat membantu kehidupan sehari-hari.(adv/a)