Namun warga tampaknya sudah mulai bersiap siap menghadapi banjir, karena memang banjir ini sudah menjadi tamu tahunan. Seperti di Desa Ranah, para warga yang memiliki kerambah, sejak Senin (7/12) sudah mulai melakukan ronda secara bergantian menjaga kerambah. ‘’Karena arus yang kuat bisa membuat kerambah hanyut, makanya tidak bisa ditinggal,’’ ujar Anto, salah seorang pemilik kerambah kepada Riau Pos, Rabu (9/12).
Bahkan mereka tidur di pondok dekat kerambah, karena sebagian besar kerambah sedang menunggu masa panen dalam dua pekan ke depan. Sehingga satu saja kerambah yang hanyut kerugian bisa mencapai puluhan juta.
Sementara itu Camat Kampar Timur, Syamsuriansyah kepada Riau Pos menyatakan, pihaknya malah sudah menyiagakan posko banjir di tingkat kecamatan dan desa. ‘’Untuk beberapa desa yang disetiap tahunnya langganan banjir posko siaga sudah disediakan,’’ ujarnya.(rdh)