SIAK

Tim Pusat Klarifikasi BKB Pelita Hati

Riau | Selasa, 08 Desember 2015 - 11:34 WIB

Tim Pusat Klarifikasi BKB Pelita Hati
JAWAB PERTANYAAN: Ketua TP PKK Kabupaten Siak Hj Misnarni Syamsuar melihat Ketua Kelompok BKB Pelita Hati menjawab pertanyaan dari tim penilai pusat di Kecamatan Kotogasib, Senin (7/12/2015).

‘’Dengan kemandirian dari kelompok BKB-nya yang berusaha untuk tetap eksis dan sampai benar-benar mampu untuk mencerdaskan masyarakat kita ini, itulah yang diharapkan dari kegiatan ini,’’ kata Sundisiah.

Selain itu, dirinya menambahkan bahwa penghargaan ini di bagi menjadi dua wilayah, yaitu wilayah Barat dan Timur. Untuk wilayah Barat adalah Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Riau dan Sumatera Barat. BKB Pelita Hati Kampung Rantau Panjang ini masuk nominasi 5 (lima) besar regional barat. Apapun hasilnya harus tetap bersemangat dalam memberikan pendidikan usia dini kepada anak-anak dan orang tuanya. Untuk informasi pemenang tanggal 17 nanti kita umumkan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Rombongan tim penilai pusat juga diterima Kepala BP3AKB Arfan Usman, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Siak Rasidah Alfedri, Camat Koto Gasib, Penghulu Kampung Rantau Panjang Nasrun dan pada kader kelompok BKB Pelita Hati. Kegiatan tersebut berlangsung di halaman BKB Pelita Hati Kampung Rantau Panjang.

Sebelum menuju ke lokasi acara, pengurus PKK pusat Pokja II Mayam dan Tim BKKBN pusat langsung mewancarai Ketua TP PKK Siak Misnarni Syamsuar terkait pengelolaan kelompok BKB Pelita Hati di kediaman Camat Kotogasib.

Sebagai pengelola BKB Kabupaten Siak Misnarni selalu turun ke lapangan untuk mengevaluasi kelompok-kelompok BKB tersebut. Salah satunya kelompok BKB Pelita Hati yang diharapkan mampu membawa nama Kabupaten Siak ditingkat nasional.

Menurutnya, ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran orangtua serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik, gerakan halus dan kasar, kecerdasan, sosial, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu atau anggota keluarga lainnya dengan anak balitanya.

‘’Bagi kami menang atau kalah bukanlah menjadi tujuan, tapi bagaimana mempersiapkan sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini, dan hal tersebut lebih diutamakan mengedepankan peran keluarga,’’ katanya.(wik)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook