‘’Pemkab sudah mencanangkan Rohul sebagai lumbung beras di Riau. Untuk itu, petani sebagai garda terdepan dalam peningkatan produksi beras di Rohul juga harus ikut berpartisipasi untuk mensukseskannya dengan meningkatkan hasil produksi padi,’’ sebutnya.
Bupati berpesan, dalam penggunaan alsintan, perlunya pembagian jatah waktu pemakaianya oleh masing-masing kelompok tani. Hal itu bertujuan untuk mengindari adanya kesan-kesan ketidakadilan dalam pemanfaatan bantuan ini.
Selain, alsintan ini harus dirawat biar tidak cepat rusak. ’’Saya rasa perlu Iuran anggota untuk merawatnya, sehingga penggunaannya bisa maksimal, untuk memudahkan para petani menggarap dan mengolah lahan persawahaan mereka dengan cepat, serta menghasilkan hasil produksi yang berlipat.’’tuturnya
Bupati dua periode itu menghimbau kepada petani sawah, untuk tidak mengalih fungsikan lahan persawahan mereka menjadi kebun kelapa sawit ataupun karet. Seiring dengan anjloknya komoditas perkebunan, sementara potensi hasil produksi pertanian yang harganya semakin meningkat berbanding lurus dengan tingginya kebutuhan masyarakat ‘’Sekarang ini harga sawit anjlok, sementara beras tetap dibutuhkan manusia, jadi jangan ganti padi dengan sawit’’tambah Achmad.(adv/mal)