Ke depan, lanjutnya, di Kabupaten Kampar akan ada sebanyak 5.000 unit RTMPE artinya 20 setiap per desa. Disinilah peran daerah swasembada. “Kuncinya mau berpikir dan tidak pemalas,” tegasnya.
Jefry mengulas bahwa dengan sapi 5 ekor, urin dan kotoran di olah menjadi pupuk dan biogas. Inilah hasil turunan yang akan di jual, sementara anak pertama digulirkan, dan anak-anak berikutnya dapat dijadikan sebagai tabungan naik haji.
Sementara itu Arsyad, pegawai Kantor Camat sekaligus mewakili camat dan ketua rombongan mengatakan bahwa setelah diamati, kegiatan ini tidak ada di daerah lain.
‘’Kami beruntung dapat belajar disini, terima kasih kepada Bupati Kampar atas pembinaan dan kepedulian masyarakat lemah dan miskin, mari kita terapkan di kampung kita masing-masing dalam memajukan desa. Semoga ini bermanfaat tentunya dengan mengikuti saran-saran dan motivasi yang diberikan oleh Bupati Kampar,’’ katanya lagi.
Ketua BPD Koto Tuo Barat Hadisman SPdi dan 11 orang tokoh masyarakat XIII Koto Kampar dalam pernyataan singkat mengatakan tertarik program Bupati Kampar ini.
Program tersebut selama ini tidak pernah dilihat dan dibuktikan di Daerah lain, smentara di daerah kita sudah ada pencetus program yang sangat pro rakyat ini,’’ kata Hadisman.(adv/mal)