“Kami juga melibatkan dokter, perawat, bidan, petugas Puskesmas Rambah, BPBD, TNI dan Polri,” kata Wildan. Ia mengakui ruang isolasi untuk yang sehat, bukan ruang perawatan. Sedangkan untuk makan para pengungsi di Posko Bencana Asap sendiri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohul sudah siap, karena status Bencana Asap di Rohul baru berakhir 30 Oktober 2015 nanti. Jika pengungsi membludak, maka BPBD akan membangun dan siapkan dapur umum.

Bagikan Ribuan Masker

Sementara itu, tim gabungan terdiri dari  dari Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Kesehatan (Diskes), BPBD dan pihak RSUD Pasirpangaraian, Jumat (23/10) membagikan sekitar 3.000 masker gratis kepada pengguna jalan raya di Kota Pasirpangaraian.

Pembagian masker di depan Markas PMI Rohul itu, melibatkan PMI Rohul, RSUD Pasirpangaraian, Dinas Kesehatan, TNI dan Polri, BPBD Rohul, serta Palang Merah Remaja.

Ketua PMI Rohul Hj Magdalisni Achmad mengatakan, pembagian masker gratis ke masyarakat terutama pengguna jalan raya di Jalan Diponegoro, Kelurahan Pasirpangaraian. sebagai bentuk kepedulian Pemkab Rohul ke masyarakat, dalam mengurangi dampak kabut asap kiriman dari kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di provinsi tetangga, terutama bagi anak-anak.

“Kami hanya bagikan sekitar 3.000 masker, karena sebelumnya Dinas Kesehatan sudah bagikan 500 ribu masker di seluruh puskesmas di 16 kecamatan,” ucap Magdalisni.

Didampingi Direktur RSUD Pasirpangaraian, Wildan Asfan Hasibuan dan Kepala Pelaksana BPBD Rohul Aceng Herdiana, Maghdalisni yang juga anggota Komisi E DPRD Riau mengatakan, pembagian masker gratis akan terus dilakukan selama kabut asap masih menyelimuti Rohul.

“Kita berharap, bencana asap ini segera berakhir.Karena dampak asap sudah beberapa orang menjadi korban, seperti yang saya baca di media massa,” katanya.(adv/mal)