KAPOLDA AJAK SATUKAN PERSEPSI

Kawal Kebangkitan Ekonomi di Daerah

Riau | Kamis, 14 Oktober 2021 - 10:37 WIB

Kawal Kebangkitan Ekonomi di Daerah
Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Bupati Rohil Afrizal Sintong dan Kapolres Rohil AKBP Nurhadi saat me-launching aplikasi Bersama Jaga Riau (BSR) di Mapolres Rohil, Rabu (13/10/2021) (AFIAT ANANDA/RIAUPOS.CO)

BAGIKAN



BACA JUGA


Menurut statistik, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi di Rohil tidak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu rendah dalam beberapa tahun belakangan. Padahal, peluang untuk menumbuhkan perekonomian bisa dilakukan dengan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya perkebunan dan pengelolaan minyak bumi, melalui ekplorasi di Blok Rokan yang kini dikelola PT Pertamina Hulu Rokan.

"Kegiatan ekplorasi Blok Rokan yang dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Rokan juga perlu dioptimalkan dengan memaksimalkan hasil sumur yang ada dan harus menambah sumur sumur baru sehingga produksi dapat meningkat. Karena tidak dapat dipungkiri, dengan tingginya hasil minyak bumi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sini. Semuanya akan diperkuat lagi dengan sumber daya manusianya, sebab itu peningkatan kualitas pendidikannya juga penting sehingga tidak hanya menjadi tenaga kasar namun juga menjadi tenaga ahli dan profesional," sambungnya.


"Saya ingin ajak semuanya, saya (Polri) memang bertugas di bidang pemeliharaan keamanan, ketertiban masyarakat (harkamtibmas), dan bukan di bidang ekonomi. Tapi saya ingin kita semua memahami, sejatinya kesejahteraan masyarakat itu terletak pada ekonomimya. Kita harus bisa mengelola peluang yang ada," ucapnya.

Jika sektor SDM di Kabupaten Rohil dioptimalkan, yakinnya, maka ke depan daerah ini mampu mengolah kekayaan alamnya dalam berbagai bentuk, yang tentunya mendongkrak nilai jual dan daya saing lebih tinggi bahkan hingga ke luar negeri. 

"SDM di Rohil harus ditingkatkan, kualitas inklusi ekonominya termasuk pertumbuhan ekonominya. Inilah kemudian menjadi PR saya dan Pak Bupati. Tentunya bagaimana kepolisian mampu berkontribusi di sana," tambah Agung.

Hal serupa pun juga harus dilakukan di sektor perkebunan. Adapun Rohil memiliki bentangan lahan kelapa sawit mencapai 282.943 hektare. Itu merupakan potensi yang harus dikelolah baik, ditambah saat ini harga sawit kian melambung bahkan mencapai angka tertinggi dalam sejarahnya, berkisar Rp3.000 perkilogram. Kapolda pun berharap, produksi tidak mengalami penurunan dan hasil yang diterima petani tidak berkurang sehingga ekonomi pun naik.

Tak cukup di situ saja, Agung juga mengulas tentang sejarah Rohil yang pernah dikenal sebagai daerah penghasil ikan terbesar di dunia, berkat kecakapan para nelayan. Potensi besar itu tentunya harus dimaksimalkan kembali agar perekonomian masyarakat Rohil berkembang pesat. 

Launching Aplikasi BSR
Aplikasi Bersama Selamatkan Riau (BSR) besutan Polda Riau resmi digunakan setelah peluncurannya digelar di Mapolres Rohil pada Rabu (13/10). Ini merupakan daerah ketiga di Provinsi Riau yang menggunakan aplikasi canggih dalam penanganan pandemi Covid-19, setelah Kepulauan Meranti dan Pekanbaru. Launching ini dilakukan langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.

Jenderal bintang dua tersebut me-launching bersama Bupati Rohil Afrizal Sintong, turut dihadiri pula jajaran forkopimda. Dengan begitu, aplikasi BSR kini sudah bisa digunakan di negeri berjuluk Seribu Kubah. Diharapkan, upaya untuk menekan angka penularan crona optimal hingga terus menurun, seperti daerah lainnya yang sudah dijalankan.

Sampai saat ini angka positif Covid-19 di Rohil melandai. Hal itu tidak lepas dari sinergitas dan kolaborasi antara kepolisian, pemerintah serta berbagai stake holder.  "Aplikasi BSR ini tentunya akan membantu dalam menyelesaikan permasalahan Covid," kata Kapolda saat launching aplikasi BSR di Polres Rohil.

Agung memastikan, bahwa tidak ada masyarakat Rohil yang terkonfirmasi Covid yang tidak bisa diatasi melalui aplikasi BSR. Selain itu, aplikasi BSR juga bisa memantau kegiatan personel yang dikerahkan sebagai tracer, di mana saat ini di Rohil berjumlah 105 personel dengan dibantu 20 tenaga kesehatan.

"Kita mendedikasikan aplikasi ini untuk menyelesaikan persoalan pandemi hari demi hari. Kemarin kasus terkonfirmasi berjumlah 32, dan Kabupaten Rohil nihil, ini adalah bentuk kerja konkret dari kita semua. Kita semua dalam kolaborasi dan kerja sama yang intens," yakin Agung

Berkat kecanggihan, efektivitas dan efisiensinya, aplikasi BSR pun menjadi terobosan teranyar yang digagas Polda Riau. Ini juga ditujukan untuk mengantisipasi lonjakan penularan Corona gelombang ketiga yang diwaspadai dalam bulan-bulan ke depan.

Adapun aplikasi BSR bertujuan memastikan masyarakat di Riau yang terkonfirmasi Covid-19 dapat tertangani dengan optimal, mulai dari validasi data, verifikasi, pemberian obat hingga evakuasi ke rumah sakit dan tempat isolasi terpusat. Semuanya ditangani maksimal dan mendetail, agar Covid-19 tidak menular luas terutama di klaster keluarga yang menjadi kontak erat.

Sistem kerja aplikasi BSR adalah informasi yang terintegrasi, dengan memproses data dari pusat, terhadap masyarakat yang terkonfirmasi  Covid. Data itu pula yang kemudian ditindaklanjuti oleh petugas (Tracer) diwilayahnya masing-masing, dengan tujuan validasi. Petugas Tracer lalu melaporkan kembali menggunakan aplikasi BSR ini secara detail, mengenai penindakan yang sudah dilakukan. Melalui laporan ini pula tindak lanjutan bisa diambil, agar penanganan terhadap orang yang terkonfirmasi jadi optimal.(nda)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook