’’Simulasi perubahan penggunaan lahan dengan model SWAT sangat
berpengaruh terhadap karakteristik hidrologi. Berupa hasil air (WYLD),
koefisien limpasan (C) dan koefisien regim sungai (KRS). Pada penggunaan
lahan 2011 dengan curah hujan (PREC) yang ada menghasilkan WYLD, nilai C
dan nilai KRS juga masih tergolong dalam klasifikasi baik. Begitu juga
2014 masih dalam klasifikasi baik,’’ ulasnya.
Dari
hasil penelitiannya Nurdin mengungkapkan, tekanan penduduk (TP)
terhadap lahan pertanian secara umum masih tergolong dalam klasifikasi
baik. ’’Sedangkan tingkat ketergantungan penduduk (LQ) terhadap lahan
pertanian secara umum tergolong jelek. Sedangkan nilai LQ di Kabupaten
Kampar juga tergolong jelek. Sementara Kabupaten Pasaman dan Limapuluh
Kota tergolong dalam klasifikasi sedang,’’ sebutnya.
Direktur
PPs Unri Prof Dr Ir Thamrin MSc mengatakan, berdasarkan sidang para
penguji/promotor memutuskan Nurdin berhak menyandang titel doktor yang
merupakan jenjang tertinggi diakemis pendidikan. Doktor Nurdin merupakan
doktor ke-45 lulusan PPs Unri Prodi S3 Ilmu Lingkungan. ’’Kepada Doktor
Nurdin kami ucapkan selamat. Semoga bisa dimanfaatkan bagi pribadi,
keluarga, masyarakat, daerah dan negara,’’ harapnya.(c/mar)
Editor: Fopin A Sinaga