Wiratno juga menceritakan bagaimana KSDAE melakukan pemeliharaan dan pemantauan terhadap ikan hiu paus di taman nasional Teluk Cendrawasih Papua. Untuk memantau pergerakan, pihaknya melakukan pemasangan satelit sejenis alat gps di tubuh ikan-ikan tersebut. Demikian juga gajah di Aceh yang dipasangi alat satelit untuk pemimpin kelompoknya.
Saat memaparkan materinya, Sustyo menyebutkan bahwa direktorat penegakan hukum di KLHK baru berusia empat tahun. Namun, pihaknya langsung melakukan berbagai upaya baik pencegahan maupun penindakan secara tegas terhadap pelanggaran hukum terhadap lingkungan hidup dan kehutanan. “Personel juga dilengkapi bukan saja dari sisi jumlah tetapi juga kemampuan. Kami lakukan kerja sama dengan seluruh instansi terkait seperti penegak hukum, dikdukcapil, perhubungan, BMKG, dan lain-lain yang semuanya terintegrasi ke dalam big data sehingga informasi yang kita butuhkan terhadap pencegahan dan penegakan hukum mudah dilakukan,” ujarnya.
Sustyo menyadari bahwa dari berbagai kasus yang ada, banyak di antaranya yang masih belum selesai. Karenanya dia meminta dukungan semua pihak agar bisa menyelesaikan dengan perangkat dan personel yang ada.
Beberapa contoh pelanggaran hukum di bidang lingkungan dan kehutanan menurutnya adalah menguasai hutan tanpa izin, pembalakan liar, pemalsuan dokumen, penyelundupan hewan atau tumbuhan langka dan sebagainya. ‘’Pelakunya bisa individu, tergorganisir, oknum politisi, oknum aparat hukum hingga pelaku transnasional atau melibatkan pihak negara lain ,’’ katanya.
Ketua PWI Riau, Zulmansyah Sekedang mengatakan program Ngopi PWI Riau ini dilakukan untuk menambah wawasan, informasi dan bahan liputan bagi wartawan terutama yang peduli terhadap lingkungan hidup dan kehutanan.
‘’Kami bekerja sama dengan kementerian LHK dan menghadirkan narasumber yang berkompeten. Kegiatan seperti ini akan kembali dilakukan tanggal 27 Mei yang akan datang. Masih bekerjasama dengan Kementerian LHK, kita juga mengadakan lomba karja jurnalistik, foto dan video bertemakan Manggala Agni yang menyediakan total hadiah Rp115 juta dan berkunjung ke kawasan taman nasional Raja Ampat di Papua,” ujar Zulmansyah sambil mengatakan Ngopi PWI Riau itu diakhiri dengan buka puasa bersama.(fas)