Stasiun KIPM Pekanbaru dan BPPOM Tes Formalin ke Pasar Arengka

Riau | Selasa, 24 April 2018 - 16:00 WIB

Stasiun KIPM Pekanbaru dan BPPOM Tes Formalin ke Pasar Arengka
Masyarakat antusias menguji ikan yang dibelinya untuk dites kadar formalin dalam ikan yang dilakukan SKIPM Pekanbaru dan BPOM Pekanbaru di Pasar Pagi Arengka, Selasa (24/4/2018).

Menurut Meilya, pelayanan gratis pengujian formalin pada produk perikanan bertujuan untuk memberikan informasi tentang kualitas produk perikanan melalui pengujian langsung atas produk yang akan mereka konsumsi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya jaminan mutu hasil produk perikanan.

Petugas yang turun langsung di lapangan juga memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait dengan perbedaan ikan segar dan ikan busuk serta ikan yang berformalin, dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi konsumen maupun produsen sehingga peningkatan gizi masyarakat sesuai dengan tujuan pemerintah, mewujudkan masyarakat yang kaya gizi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Kita melakukan sosialisasi dan edukasi tentang kesegaran ikan dan proses pemunduran mutu ikan dan pengujian formalin secara langsung dan gratis pada beberapa ikan yang dibeli warga di pasar,” tuturnya.

Untuk metode penanganan ikan, tambahnya, dilakukan prinsip 3C (cold, clean dan carefull), artinya penanganan ikan harus dilakukan secara berantai, yakni dingin, kondisi bersih dan hati-hati agar kesegaran ikan dan mutunya sama seperti awal ketika ikan mati dan tidak mengalami kemunduran mutu.

Sampel ikan diuji warga di antaranya ikan serai, tongkol, udang, cumi, bawal, tenggiri, teri, ayam, tahu dan mie kuning basah. Semua sampel yang diuji ini negatif dan tidak ada yang mengandung formalin.

‘’Syukur alhamdulillah, ikannya tidak mengandung formalin, Saya jadi tenang, ikannya aman untuk dikonsumsi. Kalau tadi ikan serai yang saya beli mengandung formalin, besok-besok ngak akan beli ikan laut di sini lagi,’’ ujar Diana yang mengaku membeli satu kilogram ikan serai ini.

Warga Jalan Rawonening ini seminggu sekali beli ikan di Pasar Arengka. Dirinya merasa was-was saat membeli ikan laut mengingat banyaknya indikasi ikan berformalin di pasar. ‘’Tes formalin ini sangat perlu dilakukan mengingat tidak semua masyarakat tahu seperti apa ikan berformalin. Maunya sering-sering dilakukan tes formalin sehingga pedagang nakal takut memasukkan formalin ke ikan yang dijualnya. Terima kasih sudah dilakukan uji formalin walaupun ikan yang diuji merupakan ikan yang kami beli, kami rela ikan diambil sedikit untuk diuji,’’ jelas Diana.

Tya, warga Jalan Tambel, Kecamatan Marpoyan Damai berharap Karantina Ikan bersama BPOM bisa melakukan uji formalin minimal sekali sebulan sehingga ikan yang dikonsumsi masyarakat benar-benar ikan yang sehat dan mutu/kualitasnya terjamin.

‘’Kalau ikan yang dikonsumsi sudah terbebas dari zat berbahaya, tentu masyarakat juga menjadi sehat. Kami sangat berharap Karantina Ikan dan BPOM rutin menguji formalim, borak dan rodhamin pada makanan,’’ harap Tya.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook