RAWAT ODGJ, ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS HINGGA PECANDU NARKOBA

RSJ Tampan Melayani dengan Sepenuh Hati Sekelas Bintang Lima

Riau | Sabtu, 21 April 2018 - 16:05 WIB

RSJ Tampan Melayani dengan Sepenuh Hati Sekelas Bintang Lima
Direktur RSJ Tampan, dr Haznelly Juwita MM.

Ditegaskan Direktur RSJ, yang dilakukan sebagai bentuk kepedulian Pemprov terhadap anak-anak berkebutuhan khusus dengan memanfaatkan Sarpra hingga SDM di bidangnya. Begitu pula dengan Instalasi Rehabilitasi Napza, tempat rehabilitasi pecandu narkoba juga memiliki fasilitas dan ruangan lengkap.

Dalam pelayanan, Haznelly menyadari peran pegawai perempuan sama  porsi nya dengan pegawai laki laki  sebagai SDM yang dimiliki. Bahkan petugas keamanan yang berjaga juga pada beberapa titik pintu masuk ruangan di RSJ Tampan diletakkan perempuan.

“SDM kita punya spesialis jiwa anak dan remaja, dokter jiwa enam orang, dokter anak, penyakit dalam, spesialis patologi klinik, spesialis radiologi. Jadi dalam memenuhi standar sebagai rumah sakit paripurna, kita concern terhadap pelayanan dan SDM ini,” bebernya.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sementara itu terkait ruang Instalasi Rehabilitasi Napza bagi rehabilitan narkoba, diresmikan pada 24 Oktober 2014 dan dilakukan renovasi pada 2017 untuk  mencapai pelayanan prima. Diakuinya RSJ Tampan sudah dapat menampung lebih banyak lagi pecandu narkoba.

Masalah pembiayaan rehab napza, tersedia anggaran dari Kemenkes. Rehab napza ini sangat membantu dalam oemulihan pasien napza yg disiapkan dengan program TC Hospital Based, karena pendekatannya kekeluargaan. Jadi seluruh SDM dengan pasien sudah seperti keluarga di sini.

“Pasiennya bisa umum dan ada anggaran Kemenkes yang membantu. Rehabilitasi napza ini sangat membantu dalam terapi pecandu Napza yang disiapkan lewat beberapa program, karena pendekatannya kekeluargaan jadi seluruh SDM dengan pasien sudah seperti keluarga di sini,” terangnya.
   
Salah seorang keluarga pasien di Klinik Tumbuh Kembang Anak Eti yang sudah memeriksa sang anak sejak 1,5 tahun di sana, mengaku senang RSJ Tampan memiliki fasilitas dimaksud. Menurutnya sejak sang anak menjalani pemeriksaan rutin sudah terlihat perkembangan dari kondisinya yang sulit bicara.

“Usianya sudah sembilan tahun, dari awalnya belum bisa bicara sama sekali, setelah menjalani terapi sekarang sudah memperlihatkan kemajuan dengan menyebut beberapa kata,” kata Eti saat ditemui menunggu antrian.

Eti bersama puluhan orang tua dari anak berkebutuhan khusus lainnya tampak tenang menunggu panggilan pemeriksaan dan konsultasi. Dominan mereka menggunakan BPJS Kesehatan dan kartu sehat yang dikeluarkan pemerintah pusat dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama dengan pasien umum di RSJ Tampan.(egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook