Diskriminasi Sawit, Indonesia Protes Keras Supermarket Inggris

Riau | Kamis, 19 April 2018 - 09:58 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kampanye jaringan supermarket Inggris Iceland Co untuk menghentikan penggunaan minyak sawit pada merknya pada akhir 2018 dinilai menyesatkan konsumen global. Tindakan tersebut berpotensi mendiskreditkan citra positif kelapa sawit secara global. Sekaligus menjadi kampanye negatif terhadap industri kelapa sawit di dunia.

Atas dasar itu, Council of Palm Oil Producer Countries (CPOPC) atau Dewan Negara Produsen Kelapa Sawit yang beranggotakan 10 negara memprotes kebijakan  Iceland Co karena dinilai diskriminatif dan mendiskreditkan citra positif kelapa sawit di Eropa.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Protes tersebut dilayangkan Direktur Eksekutif CPOPC Mahendra Siregar kepada Managing Director Iceland Foods Ltd, Richard Walker.

Kata Mahendra, CPOPC menilai kebijakan Iceland Co berpotensi menyesatkan konsumen global. Perlu disadari, produktivitas minyak sawit adalah yang paling tinggi dibandingkan minyak nabati yang lain.

Selain sawit adalah minyak nabati yang paling berkelanjutan dan faktor kunci untuk melindungi lahan global terutama karena permintaan minyak nabati terus tumbuh. Misalnya, rape seed menghasilkan 0,3 ton minyak per hektar, kedelai dan bunga matahari 0,6 ton per hektare, dibandingkan dengan minyak sawit yang sekarang berproduksi di kisaran 6 ton per hektare.

“Karena itu, kampanye penghentian penggunaan minyak sawit oleh Iceland Co justru akan menyebabkan perubahan penggunaan lahan baru yang lebih besar untuk menggantikan jumlah lahan pertanian kelapa sawit yang sama, yang tidak mungkin dalam skala global apalagi di Eropa. Dari perspektif negara produsen minyak sawit,” kata Mahendra seperti diberitakan kemarin.

Inilah, kata dia, yang dianggap sebagai sifat diskriminatif yang justru menyebabkan degradasi tanah yang parah, perusakan flora dan fauna, pencemaran air tanah dan lautan, serta peningkatan emisi CO2 dari penggunaan lahan alternatif.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook