Dia juga menyayangkan, dan merasa kecewa karena sama sekali tidak melihat seorang pun petugas polisi di area yang berpotensi menimbulkan kemacetan itu. Tak hanya bisa macet, malah keributan bisa terjadi kapan saja di area sekitar pembangunan jembatan itu. Apalagi kalau sistem buka-tutupnya dinilai terlalu lama. “Saya tak melihat polisi tadi. Baik polisi lalu lintas maupun petugas polisi biasa. Padahal titik pembangunan jembatan itu berpotensi memicu terjadinya gangguan Kamtibmas,” katanya lagi.
Ditambahkan H Selamat, tidak terlihatnya petugas polisi berseragam bisa saja menimbulkan praduga negatif. Apalagi yang tampak di TKP hanya anggota OKP saja. Menurut Selamat S, anggota OKP boleh-boleh saja ikut membantu mengatur sistem buka-tutup agar pengendara dari dua arah berlawanan tidak saling serobot.
“Namun menurut saya, kehadiran polisi atau Polantas berseragam di tempat seperti ini sangatlah diperlukan. Mudah-mudahan masukan ini ditanggapi positif,” pungkasnya.(ksm)