“Namun ada beberapa kelengkapan yang tidak dipenuhi seperti kapal tidak dilengkapi dokumen kapal berupa sertifikat perangkat radio, dengan dugaan melanggar pasal 307 jo pasal 131 ayat 2 yaitu tidak dilengkapi sertifikat perangkat komunikasi radio subsider pasal 310 jo pasal 135 yaitu mempekerjakan ABK tidak sesuai dengan semestinya,” tuturnya.
Sehingga oleh personel patroli Lanal Dumai KM Teluk Raya Sejahtera Jaya dikawal menuju Pos Angkatan Laut Sungai Dumai untuk proses penyidikan lebih lanjut. Jika ada tindak pidana lain akan diserahkan ke pihak yang berwenang. “Masih diproses lebih lanjut,” terangnya.
Terpisah palaksa Lanal Dumai, Letkol Laut (KH) Saiful S didampingi Pasop Lanal Dumai Mayor Laut (P) Octo SM Manurung mengatakan, pihaknya menduga bahwa garam tersebut berasal dari Malaysia. “Mereka memang mengaku garam dibawa dari Selatpanjang, namun kita akan gunakan pembuktian terbalik, mereka harus buktikan jika itu memang berasal Selatpanjang, kami menduga dari Malaysia,” sebutnya.
Apalagi dikatakannya, di karung goni yang digunakan sebagai pembungkus garam tidak ada merk sama sekali.
“Satu nakhoda dan tiga ABK masih kami periksa, nanti perkembangannya akan kami sampaikan lagi,” tutupnya.(ksm)
