PEKANBARU

Gali Potensi, Sejahterakan Desa

Riau | Senin, 21 Maret 2016 - 11:58 WIB

Gali Potensi, Sejahterakan Desa
Padil ST MT (Teknik Kimia 1991)

‘’Konsep pelaksanaan KEM ini adalah melakukan program yang terintegrasi antara program peternakan, pertanian dan perikanan dalam suatu kawasan, di mana program yang satu dengan yang lain saling memerlukan.

Misalnya peternakan sapi akan menghasilkan urine dan feses, sementara pertanian memerlukan pestisida dan pupuk kompos.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Maka bagaimana masyarakat dengan bantuan teknologi dari Profesional Pendidik Masyarakat (Prodikmas) dari FW Batobo dapat mengolah urine dan feses ini menjadi pestisida alami dan kompos,’’ paparnya

Bukan hanya itu, ia dan kawan-kawan juga menggagas pemanfaatan sebagian feses dari binatang ternak untuk digunakan membuat energi biogas guna mengsuplai keperluan energi di dalam kawasan tersebut.

Tangan dinginnya nyatanya berhasil memajukan desa tersebut. Salah satunya adalah di desa Bantalan Kabupaten Inhil.

‘’Kami menyiapkan sapi sebanyak 15 ekor lengkap dengan kandang yang sudah dimodifikasi. Urine dan feses sebagian kami gunakan untuk pembuatan biogas serta sebagian lagi digunakan untuk pembuatan kompos dari pertanian jeruk,’’ lanjuntnya.

Di samping itu, forum tersebut juga membawa dampak positif bagi wilayah lain. Jika sebelumnya Kelurahan Sungai Perak Inhil tak bisa ditanami pisang karena langganan banjir, namun pada saat ini perkebunan pisang tanduknya sudah produksi 60 ton/bulan dengan pemasaran ke Batam dengan harga pisang mentah Rp3.500/Kg. 

Ya, semua tak lain berkat pembinaan dari program KEM yang digagas oleh Padli bersama pihak Flipmas lainnya.

Ia menargetkan, nantinya dari program tersebut ada peningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu daerah.

Padil bersama tim FW Batobo akan melakukan survei awal secara langsung kepada masyarakat yang terlibat di dalam KEM dari berbagai faktor yang mempengaruhi nilai IPM, di antaranya adalah tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan kesehatan warga.

‘’Ke depan kita berharap akan ada lebih banyak desa lagi yang kita bina. Sehingga keberadaan FW Batobo ini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

Mereka bisa terbantu dan turut mengembangkan potensi yang ada di wilayah masing-masing,’’ paparnya yang kini tengah menempuh study S3 di Jogja ini.(a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook