Slamet Subiakto mengungkapkan 1.114 ribu ekor bibit yang diberikan pemerintah pusat memang belum cukup. Dia berharap agar pemerintah kabupaten Kampar dan provinsi Riau juga ikut serta membantu masyarakat pembudidaya ikan air tawar yang terkena musibah banjir beberapa waktu lalu.
"Saya minta kita semua gotong royong dari pemerintah kabupaten sampai pemerintah provinsi Riau ikut juga membantu, paling tidak dua juta atau tiga juta ekor bibit ikan bisa kita berikan" ungkap Slamet Subiakto.
Slamet juga mengimbau kepada masyarakat pembudidaya kabupaten Kampar agar selalu memperhatikan dan menjaga lingkungan disekitarnya.
"Musibah ini datang dari diri kita, karena ini merupakan peringatan dari Tuhan. Marilah kita secara arif menjaga dan memelihara lingkungan disekitar kita. Jangan ada lagi penebangan-penebangan pohon dan perusakan lingkungan," imbau Slamet.
Assisten II Pemerintah Kabupaten Kampar, H. Nurbit mengatakan kehadiran Dirjen Budidaya KKP Ke kabupaten Kampar, merupakan suatu bentuk kehadiran negara ditengah masyarakat, walaupun disadari bantuan yang diberikan belum sebanding dengan kerugian yang diderita para korban banjir beberapa waktu lalu.
"Jangan dinilai dari jumlah dan besarnya, ini merupakan bentuk kehadiran dan kepedulian Negara, tapi nilailah wujud kepedulian Kementerian kelautan dan Perikanan melalui dirjen Budidaya yang peduli dan tanggap kepada kita, walaupun memerlukan waktu interval untuk melaksanakan ini," kata H.Nurbit.
Jumlah masyarakat pembudidaya ikan air tawar di kabupaten Kampar sebanyak 3.200 orang. Kabupaten ini merupakan pemasok terbesar 70 persen ikan air tawar Provinsi Riau,
Pada tahun 1999 Gubernur Riau menetapkan kabupaten Kampar sebagai lumbung ikan Provinsi Riau, dan tahun 2011 Kementrian Kelautan dan Perikanan juga menetapkan Kampar sebagai Kabupaten Minapolitan.
Mewakili Pelakasana tugas (Plt) Gubernur Riau, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, Tin Mastina mengatakan, Sektor perikanan budidaya ikan air tawar termasuk sektor yang rusak paling parah akibat banjir dan mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Bencana banjir merupakan pukulan yang sangat berat bagi masyarakat pembudidaya ikan air tawar di Kabupaten Kampar.
"Kami sangat menyambut baik hadirnya Dirjen Budidaya Kementerian Kelautan Perikanan, ini merupakan penghaargaan yang besar bagi masyarakat, kedepan kami akan meningkatkan koordinasi dengan Dirjen Budidaya KKP guna meningkatkan hasil budidaya ikan air tawar di Provinsi Riau," ujar Tin Mastina.
Laporan: Dofi Iskandar
Editor: Yudi Waldi