ROHUL

176 RLH Bantuan Kemensos Diresmikan

Riau | Kamis, 17 Maret 2016 - 09:20 WIB

176 RLH Bantuan Kemensos Diresmikan
BERSALAMAN: Bupati Rohul, Drs H Achmad MSi bersalaman sebelum melakukan penandatanganan prasasti perumahan bantuan bahan rumah di Desa Serombo Indah, Kecamatan Rambah Hilir, Rabu (16/3/2016).

Saat ini Kementerian Sosial bersama tim dari Pemprov Riau dan Pemkab Rohul sedang melakukan validasi data penerima bantuan tersebut.

Informasi tersebut disampaikan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Kemensos RI, Nurman Rustam ST saat menghadiri peresmian pemakaian RLH bantuan BBR dari Kemensos RI, Selasa (15/3) di Desa Serombo Indah, Kecamatan Rambah Hilir.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurutnya, pada 2016 ini Kemensos RI bakal kembali memberikan bantuan  sebanyak 444 BBR rumah layak huni senilai Rp8,88 miliar untuk 3 kecamatan di Rokan Hulu.

“Ya tahun ini kita akan kembali salurkan bantuan 444 unit BBR RLH untuk Kepenuhan Hulu, Rambah dan Rambah Hilir. Diharapkan program tersebut sudah berjalan pada  April 2016 mendatang,” jelas Nurman Rustam.

Menurut Nurman, seperti halnya bantuan tahap pertama, BBR RLH tahap kedua ini, tetap memprioritaskan warga yang tinggal di bantaran sungai. Dalam penyalurannya, Kementerian Sosial tidak memandang status sosial.

Setiap kepala keluarga menerima bantuan bahan bangunan rumah senilai Rp20 juta per unit, di luar ongkos tukang.

Ditanya mengenai relokasi warga di daerah lain yang menjadi daerah rawan banjir di Rohul seperti  Bonai Darusalam dan Desa Rantau Benuang Sakti, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Rohul Harry Islami ST MT, Rabu (16/3) menjelaskan, konsep penanganan daerah rawan banjir adalah membebaskan warga dari musibah banjir yang terjadi setiap tahunnya.

Untuk merealisasikan konsep tersebut, Pemkab Rohul memiliki beberapa pola dalam merelokasi daerah rawan banjir dengan menyesuaikan ke arifan lokal, serta karakter masing-masing kecamatan.

Seperti di daerah Kecamatan Bonai Darusalam dan RBS, masyarakat di sana umumnya tidak mau dipindahkan, karena banjir bagi masyarakat di sana merupakan berkah di mana berlimpahnya hasil tangkapan nelayan.

“Setiap kecamatan berbeda penanganannya, di Bonai mereka umumnya tidak mau dipindahkan secara total, untuk itu kita beri kesempatan mereka untuk merombak rumah tempat tinggal mereka menjadi rumah panggung,” jelas Hary Islami.

Hary Islami mengharapkan, jika nantinya program bantuan 444 BBR RLH dari Kementrian Sosial RI ini terelaisasi, masyarakat penerima diharapkan diminta untuk selalu mengembangkan rumah ini selayak mungkin, sehingga menjadi hunian yang nyaman dan layak dibandingkan tempat tinggal mereka sebelumnya.(adv/b)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook